16 Pengikut Aliran Sesat Dibina di Roudotul Ulum

Foto: RMOL
Foto: RMOL

16 pengikut aliran sesat yang kedapatan menggelar ritual mandi bareng di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, akan dibina langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu, Abuya Ahmad Muhtadi.


Pembinaan para pengikut aliran Hakekok Balaka Suta ini merupakan hasil keputusan rapat yang digelar oleh Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Pandeglang.

"Berdasarkan hasil musyawarah Bakorpakem Pandeglang, 16 warga itu akan dibina langsung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang yakni oleh Abah Abuya Muhtadi," terang Kepala Bakorpakem Pandeglang yang dijabat Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang, Suarno melalui Kasi Intel Kejari Pandeglang, Liberty Saur Martuah Purba, Sabtu, 13 Maret 2021.

Liberty menjelaskan, para penganut aliran Hakekok ini sudah dipindahkan dari Markas Komando Polres Pandeglang ke dua lokasi yang berbeda. Yakni Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu Kecamatan Cadasari dan rumah singgah yang dikelola oleh Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang.

"Ya tadi sekira pukul 10.00 WIB (13/3), 16 warga itu sudah dipindahkan. Jadi yang delapan orang laki-laki dipindahkan ke Ponpesnya Abah Haji Abuya Muhtadi, kemudian untuk yang lima orang perempuan dan tiga anak-anak kami pindahkan ke Rumah Singgah Dinsos," bebernya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Di tempat yang berbeda, Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani  menjelaskan mengenai tindak lanjut terhadap Aliran Hakekok, MUI bersama perwakilan dari Abuya Muhtadi akan melakukan pembinaan.

Pembinaan ini dilaksanakan, karena para anggota kelompok tersebut telah menyatakan siap untuk bertobat dan akan kembali ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

"Secara pribadi tadi Abah ngobrol dengan pimpinannya Arya. Arya menyatakan siap kembali untuk bertobat begitu," kata Hamdi.