Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh memasangkan sebanyak 12 ribu lembar barcode pada label benih padi, kode tersebut untuk melihat dan pengecekan keaslian benih saat disalurkan kepada masyarakat.
- Lahan Dikuasai PT KPC Bertahun-tahun, Poktan TDB Belum Dapat Ganti Untung
- Hari Ini Jemaah Haji Aceh di Madinah Mulai Bergerak ke Makkah
- Ketua DPRK Banda Aceh Sebut Apam sebagai Pembangkit Ekonomi Warga
Baca Juga
"Dari 12 ribu lembar barcode itu jika dikonversikan dengan jumlah benih padi sekitar 60 ton, itu merupakan label biru siap salur masyarakat," kata Kepala Distanbun Aceh Cut Huzaimah, di Banda Aceh, Jumat, 26 Maret 2021.
Inovasi pemasangan label benih dengan menggunakan barcode/QR itu telah dilaunching langsung Kadistanbun Cut Huzaimah, dan didampingi Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman, Kabid Tanaman Pangan Safrizal beserta dengan jajaran tim Pengawasan dan Sertifikasi Benih.
Cut Huzaimah mengatakan, barcode/QR tersebut akan mempermudah semua pihak untuk mengecek keaslian label benih yang dikeluarkan. Apalagi penggunaannya cukup dengan menggunakan handphone.
"Semua benih yang telah melewati proses uji ini wajib diusahakan bersertifikat atau berlabel, sehingga masyarakat dapat langsung mengecek asal muasal benih dan keaslian benih bersertifikat itu," ujar Cut Huzaimah.
Sementara itu, Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman, menyampaikan bahwa proses benih padi bersertifikat yang labelnya sudah berbarcode itu dilakukan sebagai bentuk pelayanan dalam rangka menjamin mutu benih padi di Aceh.
Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman menyatakan bahwa proses benih padi bersertifikat yang labelnya sudah berbarcode itu dilakukan sebagai bentuk pelayanan dalam rangka menjamin mutu benih padi di Aceh.
"Sudah menjadi kewajiban kita memberikan pelayanan terhadap pengawasan dan sertifikasi benih untuk komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan," kata Habiburrahman.
Menurut Habiburrahman, salah satu terobosan yang dilakukan khusus untuk benih padi tahun ini tidak lagi bersifat manual dengan menempatkan nomor seri benih seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.
"Tapi sudah dalam bentuk barcode yang bisa dipindai dengan menggunakan Hp berbasis android atau IOS agar memudahkan pengawasan di lapangan," ujarnya.
Habiburrahman menambahkan, tahun ini Distanbun Aceh menargetkan untuk benih padi yang akan disertifikasi sekitar delapan ribu ton calon benih dengan areal penangkaran seluas dua ribu hektare.
"Kita berharap ke semua calon benih tersebut nantinya menjadi benih padi bersertifikat dengan label berbarcode," ungkapnya.
- Eks Kombatan dan TNI-Polri Kompak Rayakan Milad GAM ke-46 di Aceh
- Komisi II DPR Aceh Desak Pemerintah Serius Tertibkan Tambang Tradisional
- Gelar Pertemuan di Surabaya, Doni Ajak Purnawirawan TNI AD Berwira Usaha