Aceh Masih Jauh untuk Capai Kekebalan Komunal

Nasrul Zaman. Foto: Dokumentasi pribadi.
Nasrul Zaman. Foto: Dokumentasi pribadi.

Pengamat kebijakan publik, Nasrul Zaman, mengatakan pihak yang mengklaim Aceh segera mencapai kekebalan komunal (herd immunity) adalah omong kosong. Pencapaian vaksinasi di Aceh jauh panggang dari api. 


“Data yang ada menunjukkan bahwa cakupan vaksin di Aceh secara keseluruhan baru mencapai 20 persen. Tertinggi di Banda Aceh, rata-rata dosis 1 dan 2 baru mencapai 44 persen,” kata Nasrul, Senin, 23 Agustus 2021.

Di Indonesia, angka ini bahkan jauh lebih rendah. Dengan capaian itu, tidak mungkin Aceh dan Indonesia mencapai kekebalan komunal seperti yang diklaim sejumlah pihak. 

Untuk mencapai tahap itu, kata Nasrul, jumlah warga yang menjalani vaksinasi di seluruh daerah di Indonesia harus mencapai 80 persen. Terlebih lagi, pilihan vaksin yang terbanyak digunakan di Indonesia adalah Sinovac. 

Vaksin ini, kata Nasrul, memiliki efikasi rendah, di bawah 65 persen. Jadi, tidak mungkin kekebalan komunal terbentuk saat ini. 

Nasrul mengatakan Covid-19 ini adalah pandemi. Jadi tidak mungkin bisa terbentuk kekebalan komunal per daerah atau per wilayah. Apalagi lalu lintas orang, barang dan jasa sangat mempengaruhi sebaran virus covid-19 ini di masyarakat.

Salah satu persyaratan untuk mencapai herd immunity, kata Nasrul, adalah cakupan vaksinasi mencapai di atas 85 persen. Dan hal ini terjadi merata di seluruh daerah di Indonesia. 

“Syarat lain, pilihan vaksin harus memiliki efikasi di atas 95 persen,” kata Nasrul. 

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan Banda Aceh diperkirakan bisa mencapai herd immunity lebih cepat dibandingkan 22 daerah lain di Aceh. 

“Herd Immunity atau kekebalan kelompok merupakan situasi di mana sebagian besar masyarakat terlindung atau kebal terhadap penyakit tertentu, Covid-19,” kata Saifullah, kemarin. 

Saifullah mengatakan Banda Aceh menjadi daerah yang menjalani vaksinasi tertinggi, yakni 54,3 persen. Aceh Barat Daya 26,6 persen, Langsa 26,4 persen, Bener Meriah 25,2 persen, Sabang 25,1 persen, Aceh Tengah 23,6 persen, Gayo Lues 23,4 persen, Lhokseumawe 20,8 persen, Nagan Raya 20,8 persen, dan Aceh Singkil 20,2 persen.  

Sementara Aceh Barat 17,1 persen, Aceh Tenggara 17,1 persen, Subulussalam 15,8 persen, Aceh Timur 15,6 persen, Aceh Selatan 14,9 persen, Aceh Jaya 14,8 persen, Pidie Jaya 14,6 persen, Bireuen 14,5 persen, Aceh Tamiang 14,3 persen, Simeulue 11, 3 persen, Pidie 11,1 persen, Aceh Besar 10,6 persen, dan Aceh Utara 10,5 persen.