Aceh Utara Dikepung Banjir, 210 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Banjir di Aceh Utara. Foto: dokumen BPBA
Banjir di Aceh Utara. Foto: dokumen BPBA

Empat kecamatan di Aceh Utara terendam banjir. Sebanyak 210 hektar sewah ikut terendam dan terancam gagal panen. Kejadian itu terjadi sejak pukul 16.00 wib.


Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, mengatakan 210 hektar sawah yang terendam banjir itu berada di desa yang berbeda. Rincianya, sebanyak 80 hektar sawah di Gampong Rayeuk, 60 hektar di Gampong Kumbang, 70 hektar di Gampong Geulumpang.

“Ketiga desa itu berada di Kecamatan Lhoksukon,” kata Ilyas, dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 November 2021.

Tidak hanya sawah yang terendam, kata Ilyas, tetapi beberapa sekolah ikut terendam. Yaitu, MTsN 1 Matangkuli, TK Satu Atap Lhoksukon, SDN 9 Lhoksukon, SMPN 4 Lhoksukon.

Selain itu, kata Ilyas, sebanyak tiga kantor ikut terendam. Yakni, Kantor Geucik Gampong Kumbang, Kantor Geucik Gampong Rayeuk, dan Kantor Geucik Gampong Geulumpang.

Ilyas menjelaskan banjir tersebut terjadi akibat hujan deras melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah sejak Kamis kemarin. Sehingga menyebabkan Krung (sungai) Keureuto dan Krueng Pase kembali meluap dan merendam permukiman penduduk daerah aliran sungai.

"Debit air sungai mulai tinggi 11 November 2021 dan memasuki permukiman warga," kata Ilyas.

Ilyas menyebutkan, adapun korban terdampak akibat tersebut tersebar di Kecamatan Matangkuli,  total sebanyak 953 KK dan 1.879 jiwa. Kecamatan Lhoksukon, Cot Girek dan Pirak Timu jumlah KK dan jiwa masih dalam pendataan. "Tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut. Pengungsi seluruh warga Gampong Kumbang, Kecamatan Lhoksukon," kata Ilyas.