Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai Ahok masih belum bisa meninggalkan gaya politik yang gemar berkoar-koar di ruang publik. Meskipun hanya membuat gaduh karena tak pernah ada solusi konkret.
- DPRA Surati Forbes DPR dan DPD RI asal Aceh Ihwal RAPBA 2024
- Tak Ikut Perjalanan ke Amerika Serikat, SPPD Safaruddin Utuh di Kas Daerah
- Kutip Dasasila Bandung, Rachmawati Sebut Korea Berhak Hidup Berdampingan secara Damai
Baca Juga
"Merasa dianggap sahabat Megawati, Ahok semakin leluasa koar-koar lagi soal Pertamina. Ahok itu dapat back up Megawati, jadi aman-aman aja di Pertamina," kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 11 Januari 2021.
Dosen ilmu politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai bahwa komut Pertamina yang politis bisa saja diatur sedemikian rupa agar Ahok tetap eksis. Terlebih, selain Megawati, Ahok juga disebut dekat dengan orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Jokowi.
"Di negara ini apa yang tak bisa diatur. Semuanya bisa diatur? semua bisa dimainkan dan diamankan? Kecuali dua hal. Pertama, masuk masjid pake sepatu. Kedua, merokok di pom bensin," ujar Ujang Komarudin.
Ahok sempat koar-koar mengkritik rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakusisi perusahaan mobil listrik asal Jerman lewat akun YouTube pribadinya.
Kini Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, gigit jari lantaran Indonesia gagal mendapatkan barang bagus tersebut. Sebab, perusahaan mobil listrik itu sudah diserobot oleh BUMN asal Singapura.
- Raqan Legalisasi Ganja Medis Masuk Prolegda Prioritas 2023
- Pengamat Sebut TAPA Tak Punya Semangat Jaga RPJM Aceh
- Ihwal Revisi Qanun LKS, Ketua Banleg DPR Aceh: Saya Sepakat Ditinjau Ulang