Aksi Jokowi di Maumere Tuai Protes

Presiden Joko Widodo di Maumere. Foto: RMOL.
Presiden Joko Widodo di Maumere. Foto: RMOL.

Aksi Presiden Joko Widodo dicegat kerumunan orang di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan membagi-bagikan souvenir ke masyarakat terus dikritik. Warga menganggap Presiden Joko Widodo memberikan contoh buruk pada rakyat tentang penanganan Covid-19. 


“Di mana rakyat selama ini terus ditekankan untuk mematuhi 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tapi presiden memberikan contoh sebaliknya,” kata Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu, 24 Februari 2021.

Andi meminta Presiden Joko Widodo berlaku adil dalam kasus kerumunan ini. Sebab tidak jarang banyak rakyat yang ditangkapi karena dianggap telah menimbulkan kerumunan. Kepada Jokowi, Andi Sinulingga meminta untuk bisa membayangkan jika yang berada di atas mobil tersebut adalah rakyat biasa. Sudah barang tentu yang bersangkutan akan ditangkap dengan alasan menimbulkan kerumunan.

Kritik juga disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Ketua Fraksi PAN ini mengatakan protokoler acara kunker Presiden Joko Widodo perlu bertanggung jawab atas banyaknya kerumunan massa.

“Dalam konteks ini, protokol yang mengatur kegiatan tersebut harus bertanggung jawab. Sebab, kegiatan presiden di sana tentu sudah diatur sebelumnya. Protokollah yang mengatur seluruh kegiatan dan perjalanan presiden selama di sana,” kata Saleh.

Bila melihat peristiwa yang viral tersebut, ia menilai sulit bagi presiden menghindari kerumunan warga yang mendekat lantaran sebagai idola, banyak masyarakat NTT yang penasaran dengan Jokowi. “Wajar mereka antusias dan ingin mendekat, selfie, salaman, dan lain-lain. Nah, semestinya itu sudah diantisipasi sebelumnya oleh protokol yang ada,” kata Saleh.

Saleh berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali dan dijadikan evaluasi bersama agar masyarakat menghindari kerumunan. Pihak Istana, kata dia, harus mengevaluasi hal ini.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan peristiwa ini. Katanya, video itu diambil saat presiden tiba di Maumere dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete.

Jokowi dan rombongan sudah ditunggu masyarakat di pinggir jalan. Sementara saat rombongan melambat, masyarakat bergerak ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti.

"Jadi sebenarnya itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Dan kebetulan mobil yang digunakan presiden atapnya dapat dibuka, sehingga presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," kata Bey Machmudin.