Metode pejabat melakukan bluffing atau menggertak disinggung Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief.
- Demokrat Tegaskan Bersama PKS Meski Satu Partai Lain Khianati KPP
- Terkait Obat-obatan Dilarang, BPOM Digugat ke Pengadilan
- Kejaksaan Sebut Pengalihan Terdakwa Korupsi Tsunami Cup Jadi Tahanan Kota Tak Masuk Akal
Baca Juga
Dalam pengertiannya, Andi Arief mengurai bahwa bluffing adalah tipu muslihat menggunakan kata-kata untuk mencapai sebuah tujuan. Mirisnya, kata dia, metode ini sudah digunakan oleh hampir semua kelompok pejabat.
“Dari hulu ke hilir, dari muda sampai tua, dari masa normal ke pandemi lahir banyak Mr. Bluffing. Cara meraih kesuksesan dengan kesombongan dan bohong,” kata Andi seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat, 16 Juli 2021.
Andi Arief mengatakan bahwa saat ini hanya ada dua pejabat yang tidak menggunakan metode itu dalam bekerja. Kedua pejabat ini tampak tulus bekerja menangani pandemi dengan fokus utama menyelamatkan rakyat.
Kedua pejabat yang dimaksud adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Hanya Menkes dan Kapolri yang menurut saya masuk kategori pejabat negara yang sungguh-sungguh bekerja dengan empati yang tinggi serta fokus pada keselamatan rakyat saat pandemi ini,” kata Andi.
- 233 Perwira Polri Dinaikkan Pangkat
- Kapolri Mutasi Lima Kapolres di Aceh
- Kapolri Mutasi 535 Personel, Lima Kapolda Diganti