Anggaran Rumah Duafa Dipangkas, Tahun Ini Pemerintah Aceh Hanya Bangun 780 Unit

Rumah duafa. Ilustrasi: merci.
Rumah duafa. Ilustrasi: merci.

Armiyadi, politikus Partai Keadilan Sejahtera, mengaku kecewa. Dia tak bisa berbuat banyak saat Pemerintah Aceh dan rekan-rekannya di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh enggan melaksanakan pembangunan 4.430 unit rumah duafa. 


Kemarin malam, TAPA dan Badan Anggaran DPR Aceh hanya menetapkan rencana pembangunan 780 unit rumah duafa. Jumlah ini jelas jauh dari mencukupi untuk memenuhi amanah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJM) Tahun 2017-2022. 

“Untuk memenuhi target RPJM 2017-2022, seharusnya setiap tahun dibangun sebanyak 6.000 unit rumah duafa,” kata Armiyadi, Kamis, 14 Januari 2021. 

Dalam rancangan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Aceh, tahun ini rencananya Pemerintah Aceh hanya mengalokasikan pembangunan rumah sebanyak 4.430 unit. Total anggaran untuk itu mencapai Rp 434 miliar.  

Armiyadi mengatakan seharusnya pembangunan rumah itu dapat dilaksanakan sepenuhnya. Apalagi dalam evaluasi Kementerian Dalam Negeri terhadap rancangan Qanun APBA 2021, pembangunan rumah duafa ini tidak termasuk dalam item yang dipermasalahkan atau dilarang. 

Anggaran ini berbeda nasibnya dengan triliunan rupiah yang dialokasikan untuk dana pokok pikiran anggota dewan. Kemendagri mengevaluasi anggaran ini karena menilai proses penganggarannya tidak sesuai dengan aturan. 

Alih-alih mempertahankan anggaran yang sahih, DPR Aceh dan TAPA malah memangkas habis anggaran untuk pembangunan rumah duafa hanya menjadi 780 unit saja. Jumlah ini berkurang sebanyak 3.650 unit dari 4.430 unit yang disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri. 

"Saya sudah berjuang. Tapi hasil akhir bukan saya yang putuskan. Rumah duafa yang akan dibangun hanya 780 unit," kata Armiyadi. 

Armiyadi mengatakan seharusnya TAPA dan Banggar DPR Aceh tidak perlu memangkas anggaran pembangunan rumah duafa ini. Bahkan seharusnya anggaran yang ada ditambah agar target 6.000 rumah duafa dapat terealisasi sesuai dengan target RPJM Aceh 2017-2022. 

"Pemerintah Aceh berjanji jumlah rumah yang kurang itu akan dimasukkan dalam APBA-P nanti. Kalau untuk APBA murni ini hanya 780 unit dulu," kata Armiyadi.