Argentina, Perancis dan Aceh

Ilustrasi. Foto: Unsplash.
Ilustrasi. Foto: Unsplash.

DI QATAR, Argentina dan Prancis akan mengadu keterampilan mengolah bola untuk merebut status juara di Final Piala Dunia 2022. Keduanya mewakili mereka yang menempatkan skil, pembelajaran dan semangat di depan, selebihnya adalah rasa syukur dan rasa hormat.

Argentina pernah kalah dengan Arab Saudi di awal laga. Begitu pula dengan Prancis, pernah dipatuk oleh Elang Cartagena, Tuniasia. Tapi, keduanya sukses berada di final berkat tekad yang didasarkan pada kesediaan berkerja lebih, dipadu skil, pengetahuan, dan kesediaan berbagi peran dan terpimpin.

Tentu saja dikedua timnas itu juga ada sisi tidak enaknya. Di timnas Prancis, Banzema disebut ribut dengan Deschamps karena merasa diusir dari Piala Dunia padahal sudah pulih dari cidera.

Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps juga pernah marah dengan ulah bek Jules Kounde yang menggunakan kalung emas saat mengalahkan Polandia di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Ahad, 18 Desember 2022.

Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni juga pernah marah-marah karena jadwal laga anak asuhnya usai memastikan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Bahkan, Lionel Scaloni, kesal setelah kabar pemainnya yang cidera bocor ke media menjelang pertandingan perempat final Piala Dunia melawan Belanda. 

Sementara mereka yang menjadikan harapan, keberuntungan dan keajaiban serta sentimen melalui Arab Saudi lalu pada Maroko harus puas dengan peringkat keempat setelah penjaga gawang ajaib Maroko Bounou dibobol oleh Josko Gvardiol lewat sundulan kepala dan Mislav Orsic lewat tendangan melengkung dari sisi kiri kotak pinalti.

Dan, siapakah yang bakal menjadi juara Piala Dunia 2022? Argentina atau Prancis? Tentu saja hanya ada satu juaranya. Jika bukan Argentina pastilah Prancis. Kedua negara inilah yang kini berada di babak final dari 32 negara yang ada diberbagai penjuru bumi.

Kedua negara tercatat pernah 2 kali menjadi juara dunia. Argentina memenangkan Piala Dunia di tahun 1978 dan 1986. Di sisi lain, Prancis menduduki tahta juara di tahun 1998 dan 2018.

Terakhir kali Argentina dan Prancis bertemu adalah di babak 16 besar Piala Dunia 2018 yang berakhir dengan skor 4-3 untuk Prancis.

Tapi, menurut prediksi superkomputer - Soccor Power Indeks, peluang Argentina yang diperkirakan akan bermain dengan formasi 4-3-3 ada diangka 57 persen sedangkan Prancis yang disebut akan tampil dengan formasi 4-2-3-1 ada diangka 43 persen. Dengan angka indeks ini, tentu saja Kylian Mbappé tidak menyerah begitu saja dari Lionel Messi. 

Tapi, melihat jejak Messi dan Mbappé serta riwayat negara mereka soal sepakbola, tentu saja yang paling mendebarkan bukan lagi soal siapa yang juara melainkan seatraktif apa permainan akan berlangsung ditengah para pemain yang penuh dengan ambisi dan tekad. 

Messi pasti sangat ambisi untuk menjadikan Argentina kembali menjadi juara, apalagi ini menjadi laga Piala Dunia terakhir bagi dirinya. Jika terwujud maka Messi meraih 3 trofi, yakni trofi Piala Dunia Qatar 2022, penghargaan sebagai pemain terbaik, sekaligus pencetak gol terbanyak.

Tentu Mbappé juga dipenuhi tekad kuat untuk menjadikan Prancis juara. Jika sukses maka Mbappé bisa mengikuti jejak Pele sebagai pemain yang dapat membawa kembali Prancis menjadi juara. 

Itulah yang terjadi di negeri syariat bernama Qatar. Di Aceh, sejak berakhirnya era konflik, beragam “permainan” terus berlangsung dalam ritme sipak gateh dan peulob bola lam gawang droe, seraya mengantung segala harapan di atas haba cet langet.

| Penulis adalah pemerhati politik Aceh.