Bangladesh Relokasi Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Kapal perang Bangladesh mengangkut pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil di Teluk Bengal. Foto: net.
Kapal perang Bangladesh mengangkut pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil di Teluk Bengal. Foto: net.

Bangladesh melanjutkan proses relokasi pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil di Teluk Bengal, Pulau Bhasan Char.


Sejak awal Desember, Bangladesh merelokasi lebih dari 10 ribu pengungsi ke Pulau Bhasan Char dari kamp-kamp perbatasan yang ditinggali oleh lebih dari satu juta pencari suaka, seperti dikutip Reuters.

Seorang pejabat Angkatan Laut, Rashed Sattar, pihak berwenang memindahkan hampir 4.000 pengungsi pada Rabu (3/3) dan Kamis (5/3). "Hari ini 2.254 orang Rohingya tiba dan besok kami perkirakan 1.700 lebih," ujar Sattar.

Menurut pihak berwenang, proses relokasi dilakukan secara sukarela. Tetapi beberapa pengungsi mengungkap adanya pemaksaan. 

"Proses relokasi Rohingya akan terus berlanjut ... mereka pergi ke sana secara sukarela untuk kehidupan yang lebih baik," kata wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, Mohammad Shamsud Douza.

Kritik mengenai relokasi itu juga dilayangkan oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) karena belum diizinkan mengevaluasi keselamatan dan keberlanjutan kehidupan pengungsi di pulau itu.

Namun pemerintah telah menepis kekhawatiran mengenai keamanan di pulau itu. Mereka menyebut telah melakukan pembangunan pertahanan banjir dan perumahan untuk 100 ribu orang, rumah sakit, dan pusat topan.

Pemerintah justru mengatakan, kepadatan yang berlebihan di kamp-kamp pengungsi memicu kejahatan, sementara beberapa orang Rohingya mengatakan kekerasan yang sering terjadi di kamp telah mendorong mereka untuk pindah.

Di samping melakukan relokasi, Bangladesh juga mendorong Myanmar untuk terus melanjutkan proses repatriasi warga.