Basarnas Evakuasi ABK Kargo Asal Myanmar di Perairan Selat Benggala Aceh Besar

Basarnas Banda Aceh mengevakuasi medis ABK kapal kargo asal Myanmar yang mengalami sakit di Perairan Selat Benggala, Aceh Besar. Foto: Ist.
Basarnas Banda Aceh mengevakuasi medis ABK kapal kargo asal Myanmar yang mengalami sakit di Perairan Selat Benggala, Aceh Besar. Foto: Ist.

Seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Myanmar mengalami demam dan sakit di bagian perut saat berlayar. Akibatnya, ABK kapal kargo itu terpaksa dievakuasi oleh tim Badan SAR Nasional (Basarnas) ke daratan Aceh.


Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, mengatakan ABK KM Santos berbendera Marshal Is, bernama Win Htut 52 tahun, terpaksa dievakuasi medis di Perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar pada Selasa, 3 Januari 2023 malam.

"ABK Kapal KM Santos tersebut mengalami demam dan sakit dibagian perut," kata Harris dalam keterangannya, Rabu, 4 Januari 2023.

Harris menjelaskan, evakuasi medis terhadap warga negara asing (WNA) itu dilakukan dengan KM SAR 232 Kresna milik Basarnas Banda Aceh.

Harris mengatakan, KM Santos berbendera Marshal Is berlayar dengan rute Nicochea (Argentina) menuju Singapore. Dalam pelayaran itu, seorang ABK-nya mengalami sakit dan perlu penanganan medis lebih lanjut.

Dia menyebutkan, pelaksanaan operasi SAR dilakukan pada pukul 2.35 WIB, Tim SAR gabungan bergerak menuju Pelabuhan Ulee Lheue. Lalu pada pukul 21.55 WIB KN SAR Kresna merapat ke lambung kiri Kapal SM Santos.

"Pukul 22.00 WIB, tim mempersiapkan proses evakuasi korban dari atas kapal SM Santos ke Kapal KN. SAR Kresna 232," katanya.

Setelah proses evakuasi korban selesai, selanjutnya KN SAR Kresna 232 bergerak dari titik Medevac (Medical evacuation) menuju pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh.

"Selanjutnya korban dibawa menuju rumah sakit Fakinah untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," ujar Harris.