Beli BBM Pakai MyPertamina, PB HMI: Rakyat Dipersulit

Ilustrasi
Ilustrasi

Ketua Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muhammad Ikram menilai, penggunaan aplikasi MyPertamina saat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) langkah konyol. PT Pertamina (Persero), kata dia, jangan bikin suasana jadi gaduh.


BUMN, kata dia, harusnya mensosialisasi terhadap rencana penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan Solar. Supaya aspirasi atau hambatan dari masyarakat dapat ditemukan solusinya sebelum peluncuran aplikasi tersebut.

"Boleh saja aplikasi MyPertamina kita anggap sebagai terobosan yang baik dan mengidentifikasi penggunaan BBM agar tepat sasaran,” kata Ikram, dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Juli 2022.

Di samping itu, kata dia, Pertamina harus mengedukasi kepada masyarakat. Jika tidak, akan terjadi kegaduhan. Karena butuh penyusuaian smartphone saat menggunakan aplikasi.

Sebab, kata dia, tidak semua masyarakat mampu mengakses aplikasi menggunakan smartphone ketika membeli BBM. Belum lagi kebijakan tersebut dinilai kontradiksi dengan anjuran Pertamina sebelumnya terkait larangan penggunaan Handphone saat pengisian BBM.

"Tidak semua masyarakat mampu mengakses aplikasi menggunakan smartphone dalam membeli bensin, pertalite maupun solar melalui aplikasi MyPertamina,” kata dia. “Mesti download aplikasi bagi pengguna android atau iPhone, bagaimana nasib masyarakat yang tidak memiliki smartphone ? Ini sangat menyusahkan masyarakat. Lagipula apa dibolehkan kita main handphone saat pengisian BBM?”

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah dan DPR RI agar merembuk terhadap rencana kebijakan Pertamina mewajibkan penggunaan Aplikasi MyPertamina saat membeli BBM. Karena sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

"Kebijakan ini mesti tersosialisasilan dengan baik Karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, jangan dipaksakan apalagi jika sampai buat gaduh" kata dia.