Muamar Hidayatullah, pengusaha penyewaan mobil, meminta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan perhatian kepada bisnis penyewaan ini. Sudah setahun lebih bisnis ini terpuruk.
- Uang Baru Indonesia Diharapkan Bisa Kurangi Kasus Pemalsuan
- Bank Aceh Syariah Pastikan Seluruh Layanan Berjalan Normal
- Minim Kegiatan Ekspor, Pelabuhan Malahayati Merugi
Baca Juga
“Memang semua sektor terpukul. Meski mulai membaik, pemerintah perlu memberikan stimulus bagi pengusaha rental,” kata Muamar, Rabu, 7 April 2021.
Awal pandemi Covid-19 menjadi saat paling sulit yang dirasakan Muamar. Mereka nyaris tak menerima pesanan penyewaan karena pembatasan perjalanan dan lesunya perekonomian. Meski saat ini mulai ada peminjaman, tetap saja jumlahnya tidak sebanding dengan biaya operasional.
Sebelum pandemi, kata dia, sedikitnya 15 kendaraan disewa dalam sehari. Sedangkan saat ini paling banyak enam unit. a
Muamar mengatakan penyewaan mobil terbanyak ketika hari libur. Biasanya, kata dia, Jumat hingga Ahad. Waktu lain adalah menjelang puasa dan lebaran.
Muamar berharap pemerintah harus memperhatikan sektor jasa penytewaan rental mobil. Walaupun bagaimana pun, penyewaan jasa rental mobil merupakan usaha.
Dia menyarankan agar pemerintah membuat program yang dapat mendukung pelayanan dengan menggunakan kendaraan sewa. Seperti antarjemput dokter, guru, atau lainnya.
“Apapun yang bisa membantu kami,” kata Muamar.
- Bagi Pengusaha, Bank Syariah di Aceh Persulit Nasabah
- Tiru Bank Aceh, Sejumlah Bank Plat Merah Milik Daerah Berubah Syariah
- Warga Diminta Lapor Jika Temukan Pangkalan LPG Curang