Bentuk Tim Asesor Dayah, Komisi VI DPR Aceh Minta MADA Bekerja Profesional

Tgk Irawan Abdullah. Foto: ist.
Tgk Irawan Abdullah. Foto: ist.

Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Tgk Irawan Abdullah, meminta komitmen Majelis Akreditasi Dayah Aceh (MADA) dalam bekerja. Irawan berharap mereka bekerja profesional dalam merekrut tim aksesor grekrutan tim asesor dayah. 

“Komitmen tim MADA itu menjadi penting terhadap perkembangan pendidikan dayah di Aceh, khususnya berkaitan dengan akreditasi-akreditasi dayah yang ada di seluruh Aceh,” kata Irawan, Ahad, 14 Februari 2021. 

Irawan mengingatkan agar MADA memilih orang-orang yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas untuk mengisi tim tersebut. Untuk itu, kata Irawan, MADA bisa berpedoman kepada cara kerja BAN PT dalam proses penilaian universitas-universitas di Indonesia.

Irawan juga berharap agar MADA dapat segera bekerja cepat dalam merekrut tenaga asesor. Mengingat penganggaran untuk tahun 2022 terhadap dayah-dayah di Aceh sudah mulai diproses oleh tim TAPA. Sementara hasil akreditasi itu yang akan dilakukan tim asesor adalah salah satu variabel penting dalam menentukan anggaran terhadap dayah.

“sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial dalam perkembangan dan pembangunan dayah-dayah di Aceh. Yang jauh lebih penting, janganlah dikarenakan akreditasi, terjadi gesekan dalam proses pendidikan dayah,” kata Irawan. 

Karena itu, kata Irawan, MADA harus jeli menilai sumber daya manusia dan kurikulum yang ada. Irawan berharap di masa yang akan datang, dayah Aceh akan berkembang jauh lebih baik lagi, sesuai dengan visi pemerintah untuk menjadikan Aceh Hebat.

Sementara itu anggota Komisi VI DPR Aceh dari Fraksi Demokrat, Nurdiansyah Alasta, meminta tim MADA segera mengatur petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana akreditasi dayah. Dia berharap agar akreditasi itu secara profesional dan memperhatikan keterwakilan daerah-daerah. 

Sedangkan anggota lain, Tgk Mawardi dari Fraksi Partai Aceh, meminta MADA berkoordinasi juga dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh. Selama ini, kata Tgk Adek--sapaan Mawardi--Kemenag Aceh juga melakukan akreditasi pondok pesantren.

"Sehingga jangan sampai terjadi dualisme penilaian terhadap pondok pesantren, yang memang ada bidangnya di Kemenag, dengan tim MADA yang bekerja di bawah Dinas Pendidikan Dayah Aceh," kata Tgk Adek.