BKPRMI Aceh Dukung Langkah Disdik Aceh Kuatkan Pelaksanaan Syariat Islam di Sekolah

Anak-anak asyik dengan game yang diakses dari perangkat telepon cerdas. Foto: Ist.
Anak-anak asyik dengan game yang diakses dari perangkat telepon cerdas. Foto: Ist.

Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Mulia Rahman, mengatakan langkah dinas pendidikan untuk menjalankan penguatan syariat Islam di sekolah-sekolah seluruh Aceh sangat baik dan perlu di apresiasi. Karena sikap tersebut menandakan keseriusan dalam menanamkan pendidikan islami. 


Masyarakat, kata dia, harus melihat fenomena menyedihkan dalam beberapa waktu terakhir. Banyak anak-anak yang terlibat dalam pergaulan bebas yang berujung pada skandal seks, perjudian dan game online, hingga trand game dan judi online dari anak SD sederajat sampai menengah atas juga narkotika.

"Ini semua adalah muara penggunaan teknologi tanpa kendali dan minimnya pengawasan dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi itu sendiri," kata Mulia dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 April 2021. 

Menurut Mulia. penggunaan akses teknologi saat ini terlalu bebas. Hal tersebut mulai terasa pandemic Covid-19 melanda. Hingga semua kegiatan harus teknologi. 

Banyak generasi remaja yang ramai duduk di warung kopi untuk mengakses teknologi tanpa ada bimbingan. Selain itu, ketika belajar dari rumah orang tua murid tidak memantau anak-anaknya ketika belajar menggunakan teknlogi.

“Iklan-iklan yang muncul terkadang adalah iklan yang negatif, namun anak-anak karena tidak paham tontonan negatif maka dari satu tontonan ke tontonan lain membuat si anak biasa dan akhirnya ketagihan dengan hal-hal negatif,” kata Mulia. 

Mulia mengatakan kondisi yang menimpa remaja Aceh saat ini menjadi tanggung jawab semua elemen. Pemerintah selaku otoritas kebijakan negara dan masyarakat selaku elemen yang harus menjadi pengawas, pemantau dan pengingat generasi remaja, serta orang tua sebagai orang pertama yang harus bertanggungjawab terhadap anak.

Menurut Mulia, masalah pendidikan islami bagi remaja Aceh harus difikirkan dengan serius dan menyeluruh. Lembaga pendidikan formal melalui para guru harus menjadi cerminan dalam pelaksanaan syariat Islam dan budaya islami di sekolah. Tak terkecuali di ingkungan masyarakat. 

Mulia mengatakan jika hal itu tidak dijalankan maka akan terjadi kehancuran bagi generasi muda Aceh ke depan. Terbukti, dengan melihat kondisi lingkungan masyarakat, remaja sudah sangat kurang dalam menerapkan kegiatan-kegiatan berbau Islami dan sosial. 

Bkprmi Aceh, kata Mulia, siap mendukung dan bekerja sama dengan Disdik Aceh dalam kegiatan preventif menyelamatkan generasi muda di seluruh Aceh.