BRIN dan BMKG Kembangkan Riset Tsunami Merah Putih

Plt Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Widjo Kongko dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Dokumentasi BRIN.
Plt Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Widjo Kongko dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Dokumentasi BRIN.

Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengembangkan riset tsunami.  


“Kami ingin berkolaborasi untuk bersama-sama membangun satu sistem pemodelan tsunami guna mendukung program Indonesia Tsunami Early Warning System atau InaTEWS, sistem ini disebut sebagai model Tsunami Merah Putih,” ujar Plt Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Widjo Kongko dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Maret 2022.

Pertemuan dengan BMKG ini adalah untuk mendiskusikan peta jalan pemodelan tsunami merah putih. Widjo optimistis hal ini dapat segera dilakukan. Widjo mengatakan bahwa Kepala BRIN menekankan agar BRIN dan BMKG dapat saling memperkuat kerja sama, termasuk dalam bidang riset tsunami.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyambut baik kolaborasi ini. BMKG, katanya, siap bekerja sama untuk mewujudkan keberlanjutan teknologi pemodelan dan mitigasi tsunami di Indonesia. 

Langkah ini juga sebagai pembaharuan sistem InaTEWS yang dirintis sejak 2008. Dwikorita berharap InaTEWS dengan pemodelan merah putih ini dapat segera direalisasikan dalam kurun waktu 1-2 tahun. 

Dwikorita mengakui bahwa Indonesia mempunyai cukup banyak pakar tsunami, karenanya sumber daya tersebut perlu dioptimalkan. “Pengetahuan ini perlu diwariskan ke generasi muda, dan dimanfaatkan untuk NKRI.”  

Keterlibatan periset BRIN dalam kolaborasi ini sekaligus untuk mendukung BMKG dalam mengimplementasikan konsorsium pokja pemodelan tsunami. Pokja tsunami ini memiliki tugas untuk merencanakan kebijakan di bidang tsunami serta kegiatan penunjangnya secara berkelanjutan. 

“Baik berupa program jangka pendek maupun jangka menengah, serta memberikan masukan strategi kebijakan pengamatan tsunami, pengolahan dan analisis data tsunami, modeling, diseminasi dan layanan tsunami, serta emerging teknologi tsunami,” kata Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi.