Calon Tunggal Kapolri Diminta Berani Usut Tuntas Kasus Penembakan di KM 50

Mardani Ali Sera. Foto: RMOL
Mardani Ali Sera. Foto: RMOL

Anggota DPR RI Mardani Ali Sera menghormati penunjukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri tunggal. Dia berharap, apabila nanti mendapat persetujuan dari DPR dan kemudian dilantik, Sigit bisa mengungkap peristiwa berdarah di km 50 Tol Jakarta-Cikampek.


"Komjen Listyo Sigit perlu menempatkan diri sebagai Kapolri dengan mengusut tuntas kasus penembakan oleh anak buahnya di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek," ujar Mardani, politisi PKS itu dalam diskusi virtual Indonesia Leader Talks "Kapolri: Antara Titipan dan Idaman", Jumat malam, 15 Januari 2021.

Menurutnya, Polri harus benar-benar menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. "Saya ingin melihat institusi kepolisian dan peran Kapolri-nya. Karena berbasis UU 2/2002 Pasal 13, tupoksi dari kepolisian itu luar biasa mulianya" ucap Mardani.

Polri merupakan salah satu pilar negara. Indonesia bisa maju karena mampu memelihara keamanan dan ketertiban di masyarakat. Mardani mengatakan tidak akan ada pertumbuhan pribadi, keluarga, masyarakat yang sehat kecuali keamanan dan ketertiban terjaga. 

“Karena itulah kita mendukung kepolisian yang profesional," kata Mardani. Mardani mengatakan PKS mendukung kepolisian. 

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyebut peristiwa penembakan enam laskar FPI bukan sebagai pelanggaran HAM berat. Namun keputusan itu dianggap sebagai jalan tengah oleh politisi PKS, Muhammad Nasir Djamil. 

“Komnas HAM melakukan jalan tengah, mau menjadi safety player. Kalau saya baca seperti itu. Jadi cari jalan aman,” ucap Nasir.

Nasir mengatakan Komnas HAM tak pernah menyampaikan adanya kendala dalam proses pengusutan penembakan enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50. Termasuk tidak adanya kemungkinan tekanan dan intervensi dari pihak mana pun.

“Kalau lihat kesimpulan itu, mereka ingin aman. Jadi aman tidak, dalam tanda kutip ada tekanan oleh pihak-pihak tertentu,” kata Nasir.