Cara Atasi Masalah Sistem Proporsional Terbuka

Ilustrasi. Foto: net.
Ilustrasi. Foto: net.

CEO FDS UI Research  & Consulting, Rulli Nasrullah, mengatakan praktik Pemilihan Umum (Pemilu) dengan sistem proporsional terbuka adalah pilihan terbaik. Alasannya, sistem terbuka akan melibatkan semua warga negara dalam menentukan calon pemimpin.


Menurut Nasrullah, partisipasi penuh harus dilaksanakan dalam demokrasi. Dalam sistem terbuka menuntut kerja keras partai politik dan tokoh. 

"Serta kader-kadernya untuk lebih keras bekerja dalam menawarkan sosok di tengah masyarakat," kata Nasrullah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu, 7 Januari 2023.

Selain itu, Nasrullah menilai, penggunaan sistem tertutup menyebabkan keterwakilan suara masyarakat yang hanya ratusan itu bisa mencederai demokrasi. Apalagi jika komposisi di legislatif dikuasai oleh dominan pemenang pemilu. Imbasnya, pemilihan hanya formalitas yang belaka.

"Saya pikir sistem terbuka sudah paling pas diterapkan di Indonesia," ujar Nasrullah. 

Terkait adanya risiko dalam sistem proporsional terbuka, Nasrullah mengatakan masih bisa diatasi. Masalah yang dimaksud adalah biaya politik, permainan uang, pengaruh, manipulasi dan potensi bentrok. 

Nasrullah menjelaskan beberapa upaya yang bisa dilakukan, yakni: regulasi yang baik dan partai dan tokoh politik yang mementingkan bangsa. 

"Ketiga kedewasaan masyarakat dan seluruh komponen harus teredukasi politik," kata Nasrullah.