Cek Midi Kenalkan Kajian Melayu Aceh kepada Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Foto bersama mahasiswa Prodi PMI UIN Ar Raniry bersama Cek Midi. Foto: ist.
Foto bersama mahasiswa Prodi PMI UIN Ar Raniry bersama Cek Midi. Foto: ist.

Sebanyak 30 mahasiswa Prodi Pengembangan Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry mengikuti Kuliah Filologi (ilmu penaskahan) bersama Tarmizi A Hamid alias Cek Midi di Rumoh Manuskrip Aceh, Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh, kemarin. 


“Rumoh manuskrip Aceh yang kami dirikan secara personal ini kami dedikasikan untuk menjadi pusat pelestarian dan kajian manuskrip Aceh,” kata Cek Midi kepada seluruh mahasiswa.  

Cek Midi memperkenalkan wawasan kajian manuskrip Melayu dan Aceh khususnya. Ratusan manuskrip yang disimpan oleh Cek Midi itu dikumpulkan secara perlahan dari pedalaman Aceh.

“Peradaban Aceh masa lampau sangat jaya. Pelajar dari seluruh Nusantara datang khusus ke Bandar Aceh Darussalam untuk mempelajari berbagai isi kitab karya para ilmuwan Aceh, jauh sekali beda dengan zaman sekarang,” ujar Cek Midi yang sering menerima kunjungan tamu nasional dan mancanegara.

Cek Midi mengatakan, Aceh masa lampau sangat terbuka kepada ilmu pengetahuan dan ilmuwan sehingga banyak ilmuwan dari bangsa asing mengembangkan ilmu mereka di Aceh, semisal Syekh Zakaria Ansari (Haramain) Syekh Baba Daud Rumi (Turky) Syekh Nuruddin Ar-Raniry (India) dan lain-lain

“Ilmuwan yang sangat terkenal dari Ranir, Goa Selatan India, yang sekarang namanya ditabalkan pada UIN Ar-Raniry. Aceh masa lampau tidak menganut paham primordial apalagi nepotisme dalam sebuah lembaga negara. Itulah yang menyebabkan Aceh masa lampau sangat maju,” sebutnya. 

Sementara itu, Ketua Prodi PMI Rasyidah, sangat mengagumi hasil produk budaya masa lampau Aceh dari aspek ilmu pengetahuan dan dapat dipelajari sampai sekarang.  

“Semoga setelah belajar di Rumoh Manuskrip Aceh ini,  mahasiswa termotivasi agar mengikuti jejak ilmuwan terdahulu yang aktif menulis dan meninggalkan karya tulis,” ujar Rasyidah. 

“Kami akan membawa lagi mahasiswa ke Rumoh Manuskrip sehingga lebih banyak mahasiswa yang terbuka wawasan tentang kejayaan ilmu masa lampau,” ujarnya.