China Sebut Washington Penghasut Utama Krisis Ukraina

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning. Foto: net.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning. Foto: net.

Tudingan Amerika Serikat tentang adanya bukti bahwa perusahaan negara China membantu Rusia dalam perangnya di Ukraina mendapat tanggapan tegas dari Beijing.


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers reguler Senin, 30 Januari 2023, justru berbalik menyebut bahwa Washingtonlah pelaku dan penghasut utama krisis Ukraina dengan cara mengirimkan senjata berat dan senjata ofensif. Washington juga terus meningkatkan durasi dan intensitas konflik.

"Alih-alih merefleksikan tindakannya sendiri, pihak AS membuat kecurigaan dan tuduhan yang tidak berdasar terhadap China," kata Mao, seperti diberitakan sumber Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 31 Januari 2023.

Ia menekankan bahwa negaranya menolak tudingan dan pemerasan tidak berdasar seperti yang dilontarkan pihak AS itu. China tidak akan duduk dan menonton AS merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan China.

China selama ini memegang posisi objektif dan adil dalam masalah Ukraina, kata Mao. China selalu berdiri di sisi perdamaian dan memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan solusi politik untuk krisis Ukraina.

"China tidak berdiam diri atau menambah bahan bakar ke api, apalagi mengeksploitasi krisis," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa AS harus menghentikan pengiriman senjata jika ingin konflik berakhir sambil mendesak pihak AS untuk mempromosikan situasi agar mereda secepat mungkin dengan cara yang bertanggung jawab.

"AS harus menciptakan lingkungan dan kondisi yang menguntungkan dan diperlukan untuk pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina," ujar Mao.