Coba Kabur, 36 Etnis Rohingya Ditangkap dan Penjara

Puluhan orang Rohingya ditangkap setelah mencoba melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Foto: net.
Puluhan orang Rohingya ditangkap setelah mencoba melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Foto: net.

  Sebanyak 36 orang Rohingnya ditangkap dan dikirim ke penjara oleh junta Myanmar. Karena mereka mencoba melarikan diri ke desa Nwei Nyo Chaung di kota Pathein wilayah Ayeyarwady.


Sebanyak 36 orang itu terdiri dari 19 pria dan 12 wanita Rohingya ditangkap oleh pasukan junta, Ahad lalu. Serta seorang anak di bawah usia 18 tahun serta lima awak kapal kecil.

Kemudian mereka semua dikirim ke Penjara Pathein, kemarin. “Mereka berasal dari Negara Bagian Rakhine, yang datang dengan perahu, dan pengemudi perahu dibayar untuk mengangkutnya. Banyak orang yang masuk ke wilayah Ayeyarwady dan sering ditangkap,” kata penduduk, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 20 September 2022.

Wilayah Ayeyarwady yang terletak tepat di selatan Negara Bagian Rakhine, dan menjadi salah satu tempat terdekat bagi orang Rohingya untuk mengungsi.

Meningkatnya pertempuran antara Tentara Arakan (AA) dan pasukan dewan militer di daerah tersebut menjadi penyebab banyaknya orang Rohingnya yang melarikan diri.

Selain itu, kelaparan, diskriminasi, dan pengangguran juga menjadi faktor orang Rohingya lari untuk menyelamatkan diri dari keadaan yang cukup kacau di wilayahnya.

Hal serupa juga terjadi pada 7 dan 9 September kemarin. Sebanyak 58 orang Rohingya dijatuhi hukuman dua tahun penjara di pengadilan kotapraja Bogale, setelah ditangkap pada 29 Agustus lalu ketika mereka mencoba memasuki wilayah yang sama, yaitu Ayeyarwady.

Data dari RFA menunjukkan, sejak 2021 lalu hingga 6 September 2022 telah tercatat sekitar 800 orang Rohingya mencoba meninggalkan Negara Bagian Rakhine melalui jalur darat atau air yang ditangkap di berbagai bagian di Myanmar. Sekitar 125 ribu orang saat ini telah dikurung di kamp-kamp Negara Bagian Rakhine.

Tindakan keras militer terhadap Rohingya yang dimulai pada lima tahun lalu juga telah menyebabkan lebih dari 740 ribu orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.