Indonesia menduduki peringkat ke-64 di dunia dalam Indeks Demokrasi yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) untuk tahun 2020.
- Akun Twitter Andi Arief Diretas Kakak Pembina
- Tanpa Wakil Gubernur, Nova Takkan Mampu Kelola 23 Daerah di Aceh
- Andi Arief Ungkap Rencana Moeldoko Gelar KLB di Sibolangit
Baca Juga
Meski masih berada diperingkat yang sama, secara skor demokrasi Indonesia turun dari 6.48 menjadi 6.3 pada tahun ini. Angka ini adalah yang terendah diperoleh Indonesia selama 14 tahun belakangan.
Capaian demokrasi Indonesia ini turut disoroti Guru Besar dari Atomi University Jepang, Tadashi Ogawa, yang menyampaikan pandangannya di webinar series The Habibie Center bertajuk 'Covid-19, Demokrasi, Dan Ekstrimisme Berkekerasan di Indonesia', Senin lalu.
"Kemunduran demokrasi di Indonesia sebenarnya sebelum Corona sudah terlihat dalam berbagai bentuk. Bukan karena Covid demokrasi menurun. Justru Corona mempercepat atau memperparah pembangunan demokrasi," ujar Tadashi Ogawa.
Menurutnya, kemunduran demokrasi juga tercatat mundur di banyak negara di dunia. Namun, Tadashi sangat menyayangkan Indonesia yang menjadi negara demokrasi besar di Asia Tenggara memiliki skor yang rendah.
"Di Asia Tenggara bisa di katakan salah satu benteng demokrasi ada pada Indonesia. Meski demikian, yang terjadi adalah kemunduran demokrasi ini sangat disayangkan," ucapnya.
Maka dari itu, Tadashi Ogawa berharap pemerintah Indonesia bisa fokus mengevaluasi posisi aparat keamanan dalam struktur demokrasi di Indonesia. Hal itu dia utarakan lantaran melihat dinamika politik yang terjadi di negara tetangga Myanmar
"Sipil dan kontrol yang paling baik dan terasah itu seperti apa? Kita sudah waktunya membicarakan itu. Sebagai perbandingan di Myanmar," kata Tadashi Ogawa.