Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar memperkirakan cuaca ekstrem masih melanda sebagian wilayah Aceh selama beberapa hari ke depan.
- BMKG Aceh: Puncak Kemarau pada Bulan Ramadan, Suhu Capai 35 Derajat Celcius
- Tahun Ini, Aceh Dua Kali Terjadi Hari Tanpa Bayangan
- Aceh Memasuki Musim Penghujan, Warga Diimbau Waspada
Baca Juga
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad, mengatakan intensitas hujan dalam dua hari kedepan memang sudah mulai menurun. Hanya wilayah tengah Aceh dan Banda Aceh.
“Untuk potensi hujannya masih terjadi di Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Singkil, dan bagian barat sebagian,” kata Zakaria kepada Kantor Berita RMOLAceh, 12 Juli 2021.
Zakaria menjelaskan wilayah tengah Aceh dan Banda Aceh bukan tidak terjadi hujan lagi. Hujannya turun, namun hanya sebagian alias lokal.
Di samping itu, Zakaria, mengatakan saat ini Aceh sudah memasuki musim kemarau. Namun hhujan terjadi karena naiknya suhu muka laut. Sehingga potensi penguapan lebih besar.
Zakaria mengimbau masyarakat mewaspadai terhadap tinggi gelombang lau dan angin kencang. Pada bulan Mei-September, Aceh sudah dilanda angin barat.
“Nelayan kalau melaut jangan terlalu ke tengah. Sebaiknya masih dekat dengan permukaan,” kata Zakaria.
Zakaria memprediksi banjir akan terus terjadi di daerah yang memiliki intensitas hujan tinggi. Seperti, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Singkil, dan bagian barat sebagian.
- Sebagian Nelayan di Aceh Tetap Nekat Melaut Meski Cuaca Ekstrem
- BMKG Aceh: Puncak Kemarau pada Bulan Ramadan, Suhu Capai 35 Derajat Celcius
- BMKG Prediksi Aceh Dilanda Cuaca Buruk Hingga Tiga Hari ke Depan