Cuma Jokowi Yang Bebas Kumpulkan Orang di Tengah Pagebluk Covid-19 dan Tak Dihukum

Massa berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat. Foto: net.
Massa berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat. Foto: net.

Aksi Presiden Joko Widodo membagi-bagikan bingkisan langsung kepada warga di Cirebon, Jawa Barat, kemarin, mendapatkan banyak kecaman. Jokowi dinilai terus mengulangi aksi yang menyebabkan kerumunan massa di tengah ledakan kasus Covid-19.


“Inikah jejak keberhasilan penanganan Covid-19 di Indonesia?” kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu, 1 September 2021.

Bagi Syahrial, hanya Presiden Joko Widodo yang mampu menciptakan kerumunan berulang di negeri ini secara gamblang. Kerumunan itu bahkan berulang kali pula diliput media.

Namun demikian, Joko Widodo selalu bebas dari segala sanksi pelanggaran protokol kesehatan. Padahal aksi ini berbahaya bagi penularan Covid-19 yang total telah merenggut 130 ribu nyawa warga negeri ini.

“Termasuk sahabat dan keluarga saya. Semoga presiden dan keluarga sehat selalu,” kata Syahrial.

Aksi Jokowi berbagi bingkisan di sejumlah daerah memang sempat menjadi sorotan. Seperti di Maumere, Nusa Tenggara Timut (NTT) yang berujung pada kerumunan, juga di Terminal Grogol, Jakarta Barat beberapa waktu lalu yang juga berujung pada warga yang berkerumun.

Di satu sisi, pemerintah selalu menekankan warga untuk terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan di saat pandemi melanda. Apalagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum berakhir.