Dek Gam Tak Permasalahkan Upaya Pemain Berkomunikasi dengan Klub Lain

Pemain Persiraja di Piala Menpora. Foto: persiraja.
Pemain Persiraja di Piala Menpora. Foto: persiraja.

Satu per satu pemain Persiraja Banda Aceh hengkang. Hal ini dilakukan setelah langkah Persiraja terhenti di Piala Menpora 2021. 


Mereka yang pindah klub itu yakni Assanur Rijal, Miftahul Hamdi, Zamrony, Ganjar Mukti, dan terakhir sang kapten, Ferry Komul juga sudah menuliskan kata-kata terima kasih dan perpisahan dengan klub berjuluk Lantak Laju ini.

Beberapa pemain lainnya juga dirumorkan akan pindah dan saat ini proses negosiasi dengan klub lain, di antaranya barisan bek Persiraja, Asep Budi, Luis Irsandi, dan Tri Rahmad Priadi.

Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam menyebut para pemain Persiraja yang hengkang memang sudah habis kontrak usai ajang Piala Menpora 2021.

"Selepas itu para pemain memang dalam keadaan bebas ikatan kontrak," kata Dek Gam dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 April 2021. 

Oleh karena itu, Dek Gam menilai sah-sah saja jika pemain membangun komunikasi dengan klub lain. Pasalnya, itu juga menjadi hak pemain yang tak terikat perjanjian apa pun.

"Persiraja tidak mengikat pemain dengan kontrak, karena belum adanya kepastian mengenai kompetisi Liga 1 2021," ujarnya, kata Dek Gam, pihaknya tidak ingin setelah mengontrak pemain, tapi kompetisi batal bergulir.

Sebenarnya, kata Dekgam, dengan tidak mengontrak pemain bukan berarti klub tidak menginginkan pemain bertahan. Tapi kondisi yang tidak menentu ini membuat klub harus benar-benar tepat dalam mengambil keputusan.

"Jadi masalahnya, sengaja belum kita ikat kontrak pemain jika PT LIB belum memutuskan tanggal berapa mulainya liga," ujar Dek Gam.

Oleh karena itu, saat ini untuk mengambil kebijakan kontrak pemain, manajemen Persiraja menunggu dikeluarkan jadwal dan kepastian izin kompetisi. 

"Jika jadwal sudah keluar dan izinnya sudah pasti, maka besoknya terus kita bisa kontrak para pemain," ucap Dek Gam.

Persiraja Banda Aceh sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan kontrak, karena pernah memiliki pengalaman buruk beberapa bulan lalu.

Liga yang terhenti sejak Maret 2020 sempat akan dilanjutkan pada September 2020. Namun beberapa hari jelang kick off dan para pemain sudah menetap di Yogyakarta sebagai homebase baru, liga gagal lagi karena tidak ada izin.

Dek Gam mengatakan, saat itu klub rugi besar, karena sudah membawa pulang para pemain asing dari negaranya, seperti Vanderlei Fransisco, Bruno Dybal, Adam Mitter dan Samir Ayass.

"Saat itu tiket pulang dan pergi pemain dari Brazil kesini saja sudah beberapa, sudah kita panggil, lalu harus kita pulangkan lagi, karena liga batal lanjut," ujar Anggota DPR RI asal Aceh ini.

Oleh karena itu, kata Dek Gam, saat ini Laskar Rencong masih menunggu, jika sudah ada kepastian maka klub akan bergerak cepat mencari pemain dan menyusun tim untuk lanjutan kompetisi Liga 1.