Demo di DPR Aceh: Polisi Amankan Sejumlah Mahasiswa

Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Kompol Wahyudi memberikan keterangan pers kepada awak media. Foto: Razi/RMOLAceh.
Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Kompol Wahyudi memberikan keterangan pers kepada awak media. Foto: Razi/RMOLAceh.

Aksi unjuk rasa mahasiswa dari UIN Ar-Raniry di depan Kantor DPR Aceh yang menolak kenaikan harga BBM berujung ricuh. Polisi mengamankan sejumlah mahasiswa yang diduga melakukan pengrusakan dalam aksi tersebut.


"Saya akan monitor apakah ada yang ditangkap atau diamankan saya kroscek lagi. Saya dapat info tadi mungkin pada saat melakukan pengrusakan," kata Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Kompol Wahyudi di Gedung DPR Aceh, Rabu, 7 September 2022.

Wahyudi menyampaikan, dalam aksi unjuk rasa mahasiswa itu, kepolisian melakukan pengamanan jalannya aksi damai yang berlangsung di depan gedung wakil rakyat tersebut.

Awalnya kepolisian sudah memfasilitasi 10 orang mahasiswa untuk beraudiensi dengan anggota DPR Aceh di dalam gedung setempat. Namun peserta aksi tidak terima dan memaksa masuk seluruhnya.

"Jadi hari ini kami tidak memberikan izin untuk seluruhnya masuk. Kami memberikan izin dan memfasilitasi untuk berjumpa hanya 10 orang beraudiensi dengan anggota DPRA," kata dia.

"Akhirnya mereka tidak terima dan melakukan pengharusakan pintu yang akhirnya berhadapan dengan Dalmas dan aparat kepolisian," kata dia.

Wahyudi menjelaskan, pihaknya melakukan pengamanan aksi berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 16 Tentang Pengendalian Massa. Apabila massa menjadi anarkis, pihaknya menerapkan standar operasional prosedure (SOP).

"Kami melakukan penyemprotan dengan mobil AWC Water Canon, kami menghalau dengan Dalmas dan akhirnya kami menambakkan gas air mata," kata Wahyudi.