Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banda Aceh berunjuk rasa di Kantor Pertamina Wilayah Aceh. Mereka menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang diputuskan Presiden Joko Widodo.
- Sekjen DPP Demokrat Ucapkan Selamat kepada Nazila Fonna
- KKR Kembali Data 1.200 Korban Pelanggaran HAM Masa Lalu di Aceh
- Di Aceh, Gus Halim Jelaskan Peruntukan Dana Desa
Baca Juga
Mereka tak diizinkan masuk ke kantor tersebut. Sehingga mereka meluapkan amarahnya dengan membakar ban.
Ketua Umum HMI Banda Aceh, Zuhal Riski Maulana, mengatakan lembaganya secara tegas menolak terhadap kenaikan BBM. Bukan landasan kuat jika harga BBM dinaikkan karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) jebol. Menurut dia, ada cara lain menyelamatkan APBN.
"Kami juga meminta Presiden Joko Widodo batalkan pembangunan IKN (ibu kota nusantara) dan proyek kereta cepat," kata Zuhal, di sela-sela aksi, Kamis, 8 September 2022.
Yang paling penting, kata dia, mengubah tata cara pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab selama ini ada beberapa perusahan di bawah BUMN merugikan, tetapi selalu mendapatkan suntikan dana segar dari APBN.
Seharusnya, kata dia, Presiden Joko Widodo mampu menahan egonya. Jika memang mempunyai cita-cita ingin membangun ibukota baru dengan kondisi setelah pandemi Covid 19.
"Tentu dengan keadaan seperti ini jangan rakyat dijadikan korban demi proyek yang di agung-agungkan senilai (Rp) 500 triliun, apalagi bukan angka yang kecil," ujar dia.
- SPBUN Lhoknga Pilot Project Program SOLUSI Nelayan di Indonesia
- Begini Kerepotan Indonesia Atasi Bullying
- Pertamina Diminta Tambah Kuota Gas Elpiji 3 Kilogram di Banda Aceh