Demokrat: Aksi Pelemparan Telur Busuk di Kantor NasDem Aceh Harus Diusut 

Kepala Bakomstra DPD PD Aceh, Firdaus Noezula. Foto: Ist.
Kepala Bakomstra DPD PD Aceh, Firdaus Noezula. Foto: Ist.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Aceh mengutuk keras aksi pelemparan telur busuk di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Aceh dan lokasi acara calon Presiden Anies Baswedan di Lapangan Bola Pango, Banda Aceh.


"Ini bagian pelumpuhan demokrasi di Aceh yang sudah berjalan baik. Jangan pernah mengotori Ruang Demokrasi kita dengan Teror dan Intimidasi," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Aceh Firdaus Noezula di Banda Aceh dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Desember 2022.

Firdaus menyebut peristiwa itu telah mencoreng demokrasi yang sedang  dibangun bersama. Aksi itu juga jauh dari nilai-nilai ke-Acehan. 

"Demokrat Aceh meminta para pihak agar menghargai proses demokrasi yang sedang dijalankan oleh siapapun, termasuk oleh Bapak Anies Baswedan," ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, Firdaus meminta pihak kepolisian mengungkap dan menindak pelaku secara tegas dan memberikan kepastian hukum. Hal ini menurutnya penting demi memberi kenyamanan bagi warga negara dalam menjalankan proses Demokrasi.

"Polisi harus segera menangkap pelakunya, pelemparan itu jelas niat busuk terhadap pembangunan Demokrasi," ujar Firdaus.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi, mengatakan kantor partainya dilempari telur busuk menjelang agenda silahturahmi dan jalan santai. Padahal kegiatan itu akan digelar di lapangan sepakbola Desa Pango, Banda Aceh.

“Pagi-pagi sekali, penjaga kantor NasDem terkejut ketika melihat halaman kantor NasDem penuh dengan telur busuk dan kaos kaki busuk,” kata Taufiqulhadi, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Desember 2022. 

Bahkan, kata dia, lapangan yang akan digunakan juga dilempari telur busuk. Hal ini, kata dia, sudah di luar batas kewajaran. 

“Karena tindakan seperti ini, dalam kegiatan politik Aceh, belum pernah terjadi,” kata dia. “Ini bisa disebut, main-main dengan busuk, sebuah perilaku  baru dalam politik Aceh.”

Taufiqulhadi hakul yakin bahwa perbuatan tercela itu bukan sifat asli orang Aceh. Menurut dia, perilaku demikian ialah hasil impor dari luar Aceh.

“Kami tegaskan, kami tidak terpengaruh dengan teror seperti ini,” sebut dia. “Kami juga sudah melaporkan kepada pihak keamanan untuk mengambil langkah seperlunya.” 

Taufiqulhadi mengatakan, acara jalan sehat dan silahturahmi Anies tetap dilaksanakan. Bahkan, banyak masyarakat Aceh sudah muncul usai shalat subuh.