Denmark Negara Terbaik untuk Bekerja: Gaji Tinggi, Jam Kerja Rendah, dan Cuti Tahunan 25 Hari

Denmark. Foto: net.
Denmark. Foto: net.

Denmark dan Finlandia adalah negara terbaik untuk para bekerja. Penelitian yang dilakukan oleh William Russell, sebuah perusahaan asuransi internasional, menunjukkan bahwa dua negara tersebut melindungi hak-hak pekerja dengan baik.


Selain memberikan gaji yang tinggi, jam kerja di Denmark sangat rendah. "Bahklan mereka memberikan cuti tahunan minimal 25 hari," kata penelitian itu.

Sementara Finlandia menetapkan skor yang sangat tinggi pada Indeks Hak Buruh, menunjukkan bahwa Finlandia benar-benar negara yang peduli dengan situasi dan penghasilan rata-rata pekerja, seperti diberitakan sumber Kantor Berita Politik RMOL.

Hasil penelitian tersebut juga menempatkan Meksiko sebagai negara terburuk untuk bekerja. Meksiko memiliki upah yang rendah dengan jam kerja yang panjang.

"Meksiko juga memiliki pelanggaran sistematis terhadap hak-hak pekerja di negara ini,” kata penelitian.

Setelah Meksiko, negara terburuk kedua di dunia untuk bekerja adalah Amerika Serikat (AS) karena kurangnya jaminan cuti hamil, liburan berbayar, dan cuti tahunan. Ini tentu mengejutkan mengingat sejauh ini AS selalu menggembar-gemborkan masalah hak.

Tempat ketiga dalam penelitian itu adalah Yunani. Negara ini memiliki upah yang rendah, jam kerja yang panjang dan kurangnya perlindungan hak-hak pekerja.

Negara berikut yang 'buruk untuk bekerja' adalah  Korea Selatan dan Israel.

Israel memiliki kondisi kerja yang buruk dan tunjangan yang sedikit.  Israel memiliki rata-rata minggu kerja yang sangat tinggi yaitu 36,6 jam dan cuti tahunan hanya 12 hari.

Meski demikian, Israel cukup baik dalam hal cuti hamil, yaitu 27 minggu. Untuk masalah ini Israel menduduk peringkat keenam terbaik di dunia. Negara lain yang memerhatikan hak cuti hamil adalah Estonia, Inggris, Irlandia, Slovakia, dan Republik Ceko.