Indonesia saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19. Bahkan dunia. Di tengah kondisi itu, pemerintah justru menggati warna pesawat kepresidenan menjadi berwarna merah. Sebelumnya, pesawat itu bewarna putih-biru.
- Cerita Sugeng, Merantau hingga Sukses jadi Pengusaha Tahu di Banda Aceh
- Siaga Wisata Selepas Pandemi
- Masyarakat Internasional Diminta Perhatikan Hasil Investigasi Korea Utara tentang Penyebaran Omicron BA.2
Baca Juga
Dana yang digelontorkan untuk mengecat ulang tersebut jumlahnya-pun cukup fantastis.
Pakar penerbangan, Alvin Lie, menilai perubahan warna pesawat kepresidenan itu tidak memiliki urgensi. Apalagi proses pengecatan ditaksir menghabiskan dana hingga 100 ribu dolar AS.
"Ada dua metode pengecatan ulang pesawat B737-800 penerbangan sipil. Yaitu, dengan cara sanding dan stripping," kata Alvin seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 3 Agustus 2021.
Sanding dilakukan dengan cara cat lama diamplas hingga hilang warnanya, tinggal primer dasar kemudian dicat dengan warna dan pola baru.
Sedangkan stripping dengan cara cat lama dikupas total hingga ke kulit pesawat atau bare metal, kemudian dicat ulang.
"Yang lazim dilakukan adalah metode sanding. Biaya berkisar 100 ribu dolar AS per pesawat," kata Alvin.
Alvin menilai cat ulang dan ubah warna pesawat bukanlah kebutuhan yang mendesak. Apalagi, pesawat kepresidenan usianya baru tujuh tahun dan jarang dipakai.
"Perawatan bagus, penampilan juga masih layak. Tidak ada urgensi dicat ulang atau ubah warna," kata Alvin.
Adapun penampakan pesawat baru sempat diunggah di akun Instagram @adhimas_aviation dengan caption "New Livery For A-001! A-001 Blasting Out From CGK Bound To Pelabuhan Ratu For Test Fight”.
Keterangan dalam foto tersebut juga menuliskan Indonesian Government A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2).
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, membenarkan telah dilakukan pengecatan ulang di pesawat kepresiden yang sebelumnya berwarna putih dan biru.
"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," kata Heru.
Heru menjelaskan tahun ini merupakan proses perawatan sekaligus pengecatan ulang bernuansa Merah Putih. Hal itu telah direncanakan sebelumnya.
- Cerita Sugeng, Merantau hingga Sukses jadi Pengusaha Tahu di Banda Aceh
- Siaga Wisata Selepas Pandemi
- Masyarakat Internasional Diminta Perhatikan Hasil Investigasi Korea Utara tentang Penyebaran Omicron BA.2
