Dibakar saat Demo, Pengusaha Papan Bunga Minta Mahasiswa Ganti Rugi

Papan bunga yang dibakar di depan Kantor DPR Aceh. Foto: RMOL Aceh.
Papan bunga yang dibakar di depan Kantor DPR Aceh. Foto: RMOL Aceh.

Forum Papan Bunga Banda Aceh dan Aceh Besar (FORTUFLOBA) meminta mahasiswa membayar ganti rugi atas insiden pembakaran papan bunga saat demo di Kantor DPR Aceh. Dalam kejadian tersebut, sebanyak 44 hangus dibakar.


"Kami mengalami kerugian besar mencapai (Rp) 90 juta," kata ketua FORTUFLOBA, dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 September 2022.

Disaat kondisi ekonomi belum stabil akibat Covid-19, kata dia, ditambah lagi dengan keputusan pemerintah pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Naasnya, hari justru papan bunga dirusak dan dibakar.

Karena itu, lembaganya meminta Koodinator lapangan (Korlap), Presiden Mahasiswa (Presma) dan Rektor UIN Ar-Raniry bertanggung jawab dan menganti seluruh kerugian atas tindakan aksi anarkis tersebut.

Sebelumya, Massa unjuk rasa dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang menggelar unjuk rasa di depan DPR Aceh ricuh. Peserta aksi dipukul mundur polisi dengan tembakan gas air mata dan air dari mobil water canon.

Awalnya para mahasiswa ini menggelar aksi protes di depan DPR Aceh terkait keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi mulai tak terkendali pada pukul 13.00 WIB hingga terjadi ricuh.

Pantauan Kantor Berita RMOLAceh di lokasi, para mahasiswa itu mengenakan jaket almamater UIN Ar-Raniry berwarna biru. Suasana di kantor wakil rakyat semua gerbang ditutup dan dijaga aparat kepolisian.

Para peserta aksi juga merusak hingga membakar beberapa papan bunga yang berada di depan kantor DPR Aceh. Sementara mahasiswa telah menjauh dari lokasi gedung wakil rakyat tersebut.

Kondisi saat ini, polisi berseragam huru hara masih berjaga-jaga di dalam hingga sekitar Gedung DPR Aceh. Akses lalu lintas di Jalan TGK. H. M. Daud Beureueuh ditutup lantaran adanya aksi unjuk rasa mahasiswa.