Diduga BBM Tercampur Air, Satu Unit Mobil Mati Total  

Teuku Iskandar alias Ampon Is, menampakkan bukti foto bahwa BBM mengandung air. Foto: Irfan Habibi
Teuku Iskandar alias Ampon Is, menampakkan bukti foto bahwa BBM mengandung air. Foto: Irfan Habibi

Teuku Iskandar alias Ampon Is, warga Gampong Hugu Barat, Lhoksemawe tak menyangka mobil miliknya rusak berat usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BMM) di SPBU Ulee Glee, Pidie Jaya, jenis Pertamina Dex.


Mobil milik Ampon Is itu bernomor polisi BL 777 BO, jenis Fortuner-VRZ, kehabisan BBM dan lansung mengisinya di SPBU tersebut.

“Belum satu kilometer, kira-kira 300 meter sudah mati total. Dan kami hampir ditabrak sama mobil lain dari belakang,” kata Ampon Is kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa, 22 Juni 2021.

Menurut penjelasan mekanik, kata Ampon Is, kerusakan terjadi akibat adanya sumber air yang ada di tangki BBM.

Ampon Is menjelaskan hal itu terbukti setelah dilakukan pembongkaran. Bahkan spedometer mobil juga menginformasi demikian. Sebanyak 40 persen BBM mengandung air, sisanya minyak.

Biaya perbaikan mobil menurut penjelasan mekanik, kata Ampon Is, sekitar Rp 100 juta lebih. Pihak SPBU hanya membayar ganti rugi sebanyak Rp 50 juta.

Anehnya, kata dia, setelah pembayaran itu sejumlah aparat keamanan mendatangi rumahnya dan mengambil abang sepupunya.

“Harus segera ke polsek dan seolah-olah kami memeras SPBU,” kata Ampon Is.

Ampon Is mengatakan kejadian ini sudah pernah proses damai melalui kekeluargaan. Namun, pihak SPBU tidak menanda tanganinya dan tidak sah.

“Tapi, sekarang saya tidak mungkin berdamai secara kekeluargaan karena mobil harus bongkar mesin secara permanen  dan biayanya diperkirakan di atas Rp 100 juta,” kata Ampon Is.

Ampon Is mengaku sudah menyurati Pertamina wilayah Aceh di Banda Aceh untuk meminta keadilan dan kerugian. Dia sudah mengirimnya sudah tiga kali, namun hingga saat ini belum ada balasan.

Ampon Is akan membawa kasus ini kepihak Polda Aceh. Pada dasarnya, konsumen mempunyai hak-hak yang diatur dalam Pasal 4 huruf b UU Perlindungan Konsumen.

Menurut Ampon Is, pihak pertamina harus melakukan pengawasan terhadap SPBU di daerah agar tidak merugikan masyarakat atau konsumen.

Pemilik SPBU Ulee Glee , Sibral Malasyi saat dikonfirmasi perihal mobil rusak usai mengisi BBM tidak memberikan keterangan. Padahal pesan melalui WhatsApp sudah centang dua dan bewarna biru. Sementara Pimpinan Pertamina Aceh, Soni, tidak menjawab panggilan telepon.