Satu unit Kapal Motor (KM) milik nelayan Aceh Barat yakni KM Rante, dengan kapasitas 12 Gross Tonage (GT) dilaporkan tenggelam di laut akibat diterjang badai, kemarin sore.
- Ini Rute Resmi Pawai Takbir Keliling Idul Fitri 1445 H di Banda Aceh
- Sumur Minyak Tradisional di Ranto Peureulak Ditutup
- Kawasan Jalan di Depan Kantor Gubernur Aceh akan Dibangun Fly Over
Baca Juga
Panglima Laot Aceh Barat, Amiruddin PW, mengatakan peristiwa nahas itu terjadi di sekitar 160 mil dari bibir pantai perairan Meulaboh. Dia menduga kapal itu tenggelam akibat kerusakan badan kapal setelah dihantam ombak.
Amiruddin mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Seluruh awak kapal berhasil diselamatkan.
"Ada tiga awak kapal didalamnya, namun berhasil diselamatkan oleh nelayan menggunakan kapal pukat asal Banda Aceh," kata Amiruddin PW.
Adapun ketiga awak kapal tersebut, kata dia, merupakan warga Kecamatan Johan Pahlawan. Mereka adalah Andri, warga Desa Padang Seurahet yang merupakan kapten (pawang); Rizal, warga Desa Padang Seurahet; dan Iyan warga Desa Ujung Baroh yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK).
Amiruddin berharap seluruh nelayan mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Terutama sebelum memutuskan untuk berlayar di saat laut tidak bersahabat.
Dia juga meminta Syahbandar Meulaboh menjalankan fungsinya dalam mengendalikan nelayan yang melaut. Selama ini, kata Amiruddin, Syahbandar Meulaboh dinilai kurang bertanggung jawab atas fungsinya, terutama untuk mengawasi kelaikan kapal.
Syahbandar, kata Amiruddin, harus memeriksa seluruh badan kapal, mesin kapal hingga kelengkapan seperti GPS (Global Positioning System). "Tapi fungsi ini tidak dilakukan. Jika terus seperti ini, kecelakaan laut akan semakin tinggi," ujar Amiruddin.
- UNHCR: Kapal Terbalik di Aceh Barat Angkut 151 Pengungsi Rohingnya
- Basarnas Evakuasi Rohingya yang Terombang-ambing di Perairan Aceh Barat
- Enam Pengungsi Rohingya Mendarat di Pesisir Aceh Barat