Dikirimi Papan Bunga Satire, Juru Bicara Pemerintah Aceh: Masyarakat Berhak Sampaikan Pendapat

Papan bunga untuk Pemerintah Aceh. Foto: Fakhrurrazi.
Papan bunga untuk Pemerintah Aceh. Foto: Fakhrurrazi.

Juru bicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata, menanggapi santai deretan papan bunga yang dijajarkan di depan pagar Meuligo Aceh. Wiratmadinata mengatakan Pemerintah Aceh menghormati semua pendapat yang disampaikan oleh masyarakat.


Wiratmadinata mengatakan tidak pengirim puluhan karangan bunga itu. Wira mengatakan masyarakat punya cara masing-masing untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan kepada pemerintah dan pemimpin mereka. Menurut Wira, mengemukakan pendapat juga dijamin oleh Konstitusi. 

"Yang tidak boleh itu kan kalau melanggar UU ITE, menyinggung SARA, ujaran kebencian, dan pelanggaran hukum lainnya. Selain itu, melanggar etika kepatutan dalam berbahasa juga kan tidak boleh," kata Wiratmadinata, Jumat, 5 Maret 2021.

Puluhan papan bunga dengan ucapan satire itu dipajang sejak pagi tadi. Papan bunga ini dipasang berjejeran dari depan Museum Aceh, Pendopo Gubernur Aceh hingga Anjong Mon Mata.

Kalimat di papan bunga tersebut pun beragam. Selain berisi ucapan selamat, papan bunga ini juga dibubuhi pemberi ucapan selamat, layaknya papan bunga pada acara pernikahan atau kematian, namun dengan kata-kata satire.