Dilema Nelayan di Lampulo: Harga Ikan Murah saat BBM Naik, Pemerintah Dianggap Tak Peduli

Hasil tangkapan ikan nelayan di TPI Lampulo. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.
Hasil tangkapan ikan nelayan di TPI Lampulo. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.

Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh, mengeluh. Sebab harga ikan murah saat bahan bakar minyak (BBM) naik.


Waini, salah satu nelayan mengatakan, Pemerintah Aceh tak peduli dengan kondisi nelayan saat ini. Padahal mereka menjerit dengan kondisi perekonomian tak menentu.

“Kami mengharapkan kepada pemerintah tolong diperhatikan kami,” kata Waini kepada Kantor Berita RMOLAceh, Ahad, 2 Oktober 2022.

Nelayan, kata Waini, meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan tak muluk-muluk. Hanya ingin hasil tangkapan ditampung. Karena kekurangan tampungan ikan di TPI Lampulo.

“Hanya satu (tampungan ikan), itupun bukan campur tangan pemerintah, semua swasta,” sebutnya.

Di samping itu, Waini mengatakan, di TPI Lampulo hanya lima tempat pembekuan ikan. Semua dikelola pihak swasta. Kapasitasnya penyimpanan cukup terbatas.

“Rata-rata sekali masak ada yang 2 ton ada yang 5 ton. Yang satu paling besar sekitar 20 ton,” kata dia.

Waini menjelaskan, lima pembeku ikan itu sangat bermanfaat bagi nelayan. Sebab hasil bisa ditampung. Sehingga tak lagi dijual dengan enceran alias dengan harga murah.

Dulu, kata dia, penjualan ikan sehari untuk Banda Aceh berkisar 15 ton. Apabila lebih, tak terjual.

“Kami simpan, bahkan ada kami sedekahkan,” kata dia. “Tapi untuk saat ini Alhamdulillah, walaupun hanya sedikit tempat pembekuan ikan di TPI Lampulo, tapi sangat membantu.”

Menurut Waini, dengan adanya pembekuaan ikan yang dikelola pihak swasta sedikit menguntungkan nelayan. Saat hasil tangkapan 15 ton lebih, bisa terjangkau. Sehingga sedikit yang ketinggalan.

“Semua rata-rata bisa kita jual ke pabrik-pabrik ini,” sebut dia.

Oleh karena itu, Waini berharap peduli terhadap kondisi nelayan di Aceh. Hadirkan pembeku yang lebih besar kapasitas, supaya nelayan sejahtera. Tanpa ada yang mengambil untuk disaat nelayan menderita.