Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terus menggencarkan kolaborasi program kebudayaan dengan beberapa Konsulat Jenderal (Konjen) yang ada di Medan, Sumatera Utara. Upaya itu dilakukan agar membuka peluang kerja sama silahturahmi.
- Kunjungan Wisman Menurun, Disbudpar Aceh: Pembangunan Destinasi Tak Langsung Ada Wujudnya
- Menparekraf Sebut ACF 2023 Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
- Resmi Dibuka oleh Pj Gubernur, ACF 2023 Siap Angkat Budaya Kuliner Aceh
Baca Juga
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, melalui kegiatan Diplomatic Tour lembaganya membuka peluang dan menjalin silahturahmi dengan perwakilan negara-negara Asia. Seperti, Malaysia, India dan Jepang.
“Kita mencoba menjajaki peluang-peluang kerjasama khususnya di bidang kebudayaan,” kata Jamaluddin dalam acara tersebut, pekan lalu.
Menurut Jamaluddin, silaturrahmi akan memperkuat solidaritas dan hubungan emosional antara Disbudpar Aceh dengan perwakilan negara Asia. Khususnya dalam kolaborasi program kebudayaan.
Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya, Evi Mayasari, mengatakan diplomasi budaya menjadi bagian penting dari usaha Pemerintah Aceh dalam menciptakan kepercayaan internasional.
“Diplomasi ini tentunya menjadi bagian untuk melakukan kerjasama dengan berbagai negara di segala sektor seperti investasi, perdagangan, dan lainnya,” kata Evi.
Evi menyebut langkah ini merupakan salah satu usaha pemulihan ekonomi daerah ditengah pandemi. Lewat kebudayaan negara-negara, dapat menilai karakter suatu bangsa yang akan mempengaruhi performa dalam bidang politik, ekonomi dan sosial.
Dalam kunjungan tersebut juga turut Kepala Bidang Pemasaran T. Hendra Faisal dan didampingi dua orang konsultan MICE, Rajual Muhajir dan Cut Putri Kausaria.
- Menko PMK Minta Pembangunan Venue PON Aceh-Sumut Dipercepat
- Jadi Arena PON, Pengungsi Rohingya di BMA Dipindahkan
- Pemerintah Klaim Jumlah Penduduk Miskin di Aceh Turun Jadi 14,45 Persen