Disbudpar Aceh Dorong Peningkatan Profesionalitas Pendamping Desa Wisata

Disbudpar Aceh Dorong Peningkatan Profesionalitas Pendamping Desa Wisata. Foto: Disbudpar Aceh.
Disbudpar Aceh Dorong Peningkatan Profesionalitas Pendamping Desa Wisata. Foto: Disbudpar Aceh.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Bidang Pengembangan Destinasi menggelar pelatihan kepada pendamping desa wisata. Kegiatan itu berlangsung sejak 6-8 Juni 2022.


Kegiatan bertajuk 'Training Of Trainers (TOT) Pendaming Desa Wisata' itu diharap mampu menghasilkan pendamping desa yang berkompeten untuk bisa memajukan tempat wisata di wilayah masing-masing.

Kepala Disbudpar Aceh Jamaluddin mengatakan, pelatihan ini juga berguna untuk mendorong agar terbentuknya desa-desa wisata di Aceh. Kemudian adanya struktur dan pengembangan hingga kegiatan benchmark desa wisata terbaik yang telah ada.

Jamaluddin berharap melalui kegiatan ini akan muncul pendamping desa profesional yang jadi ujung tombak desa wisata unggulan.

"Melalui kegiatan ini, kita harap akan menghasilkan para pendamping desa wisata yang berkompeten serta professional sebagai ujung tombak terciptanya desa wisata unggulan dari Provinsi Aceh," kata Jamaluddin, Senin, 6 Juni 2022.

Sementara itu, seorang pendamping desa wisata dari Subulusslaam, Erdian mengapresiasi Disbudpar Aceh yang telah membuat pelatihan bagi pendamping desa wisata. Kata dia, hal ini perlu dilakukan secara berkelanjutan agar merangsang minta para warga untuk mengembangkan lokasi wisata di desa masing-masing.

“Acara seperti ini sangat menarik dan temanya dibahas secara mendalam dan sesuai dengan konteks yang seharusnya dilakukan sebagai pendamping desa wisata," kata dia.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini menghadirkan mentor yang berkompeten dibidangnya seperti, Executive Direktor Desa Wisata Akademy/ Yayasan Desa Wisata Nusantara Drs, Mangku I Nyoman Kandia, yang memberikan materi mengenai dasar-dasar pengembangan desa wisata.

Kemudian, Budi Arianto, berbicara mengenai pengorganisasian masyarakat dan Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Mohammad Husen Hutagalung yang mengisi materi standarisasi desa wisata berkelanjutan.