Disdik Aceh: Jangan Sampai Punah, Bahasa Daerah Harus Dilestarikan

 Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Aceh, Hamdani. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Aceh, Hamdani. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.

Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Aceh, Hamdani mengatakan, bahasa daerah sangat penting untuk dilestarikan. Supaya tidak punah pada generasi Aceh mendatang.


"Sebab kita di Aceh ini kalau tidak salah ada 17 bahasa daerah. Berbeda beda disetiap kabupaten-nya," kata Hamdani kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis 16 Maret 2023.

Hamdani menyebutkan, bahasa daerah di Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Aceh Selatan berbeda, begitu pula disetiap Kabulaten lainnya di Aceh. Pelestarian bahasa daerah di Sekolah guna agar tidak hilang ciri khas suatu daerah. 

"Ke depan jangan sampai hilang bahasa daerah, khususnya bahasa daerah masing-masing,” kata dia. “Ini bahasa Gayo dengan bahasa lain beda intonasinya, kalau kita ke Blang Kejeren bahasa Gayo juga yang digunakan tapi beda intonasinya.”

Hamdani menjelaskan, Disdik Aceh sebelumnya pernah memprogramkan bahasa Kluet agar budaya Kluet di Aceh selatan tidak punah. Di sekolah, kata Hamdani, Disdik menganjurkan agar bahasa daerah dapat diintegrasikan, tidak perlu dibuat kurikulum sebab akan menambah waktu banyak.