Dosen Teknik USK Bantu Petani Cabai agar Tidak Gagal Panen dengan IOT

Kegiatan sosialisasi AWT berbasis IOT untuk petani cabai di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar. Foto: ist.
Kegiatan sosialisasi AWT berbasis IOT untuk petani cabai di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar. Foto: ist.

Sejumlah Dosen dari jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan sosialisasi Automatic Watering Plants (AWT) berbasis Internet of Things (IOT) untuk petani cabai di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar pada 10 November 2022 lalu.


Sosialisasi yang merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat Program Mandiri (Pengmas) tersebut dilaksanakan oleh tiga orang dosen. Tiga orang dosen tersebut yaitu Dr. Ir. Melinda, S.T., M.Sc. IPU, kemudian Ir. Yunidar, S.Si.,MT dan Prof. Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc. IPM. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang petani Cabai dan juga Keuchik Gampong setempat.

Dalam sosialisasi ini petani diajak untuk mempraktekkan secara langsung cara kerja AWT dengan mengkoneksikan ponsel pintar dengan internet untuk melihat penerapan teknologi IOT dari AWT. 

Petani cabai mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias, karena sosialisasi tersebut dinilai sangat membantu petani di Desa Seuneubok untuk memperkirakan kondisi kelembaban tanah. Apalagi kondisi tanah yang dipantau melalui aplikasi monitoring, sehingga dapat diproses pada tahapan penyiraman otomatis. 

“Inovasi yang diberikan sangat bermanfaat. Cocok untuk penyiraman otomatis dan melihat kondisi tanah agar masyarakat tidak gagal panen,” ujar Keuchik Gampong Seuneubok, Cut Zaitul Akmal.

Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik-USK Melinda mengatakan pihaknya sebagai civitas akademika sangat fokus mengembangkan teknologi digital sebagai sumbangsih dari USK dalam membangun dan membantu pertanian digital pada suatu kawasan.

“Idealnya teknologi IOT tidak hanya dikenal oleh masyarakat dengan media sosialnya saja, akan tetapi harus dapat dimanfatkan agar dapat mempermudah segala urusan terlebih dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Melinda.

Menurut Melinda, dengan adanya pemantauan berbasis android diharapkan bisa mempermudah kerja petani sehingga dapat menghasilkan Cabai yang berkualitas.