DPR Aceh Apresiasi Langkah Dinkes Aceh dalam Penanganan Rubella 

Anggota DPR Aceh, Irpannusir. Foto: ist.
Anggota DPR Aceh, Irpannusir. Foto: ist.

Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Irpannusir mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh dalam mensosialisasikan dan melakukan kegiatan imunisasi Rubella kepada masyarakat. Sehingga dapat menekankan angka penyakit Rubella di Aceh.


"Yang dilakukan Dinkes ini harus kita apresiasi, kalau ada Dinkes Aceh kekurangan anggaran boleh mengajukan RKH, nanti kita komisi V men-support itu, sejauh untuk kepentingan masyarakat saya kira tidak masalah," kata Irpannusir kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat 17 Maret 2023.

Menurut Irpannusir, masyarakat juga harus belajar dari pengalaman sebelumnya, dimana Imunisasi Rubella sangat dibutuhkan tubuh dan banyak manfaatnya. Akan sangat berbeda daya tubuh seseorang, jika tidak dilakukan imunisasi.

"Daya tahan tubuh anak yang diimunisasi waktu kecil diimunisasi, dan saat sudah besar akan berbeda dengan orang yang tidak imunisasi sama sekali," kata Irpannusir.

Oleh dari sebab itu, Irpannusir mengimbau seluruh masyarakat Aceh untuk melakukan imunisasi Rubella tanpa ada paksaan. Sebab, manfaat yang akan diterima juga sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman menyayangkan minimnya kesadaran masyarakat untuk membawa anak mereka untuk melakukan imunisasi Rubella dan Campak. Padahal, imunisasi sangatlah diperlukan bagi anak agar terhindar dari berbagai penyakit. 

Menurut Iman Murahman, Dinkes Aceh melalui program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada tahun 2022 lalu telah menargetkan sebanyak 1,4 juta anak di imunisasi. Namun pencapaian hanya 200 ribu lebih anak. 

"Melalui BIAN, kita berupaya agar anak mendapat imunisasi, namun hanya meningkat di beberapa Kabupaten/kota seperti di Langsa, Aceh Tenggara dan Aceh Tengah. Selebihnya memang capaiannya sangat kecil sekali," kata Iman kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 15 Maret 2023.

Dengan kondisi seperti itu, maka tidak mengherankan jika kasus Campak dan Rubella masih tinggi. Apalagi untuk kasus campak, dari 1.503 sampel yang diperiksa oleh Dinkes Aceh, ada 852 yang positif. 

"Itupun, masih akan meningkat sampai 1.500 lebih," kata dia. 

Iman menjelaskan, efek samping yang ditimbulkan dari penyakit Rubella hanya dapat disembuhkan melalui imunisasi dari sejak anak usia sembilan bulan. Selanjutnya saat anak berusia satu setengah tahun, kemudian pada saat anak masuk sekolah. 

Pemerintah Aceh melalui Dinkes, kata Iman, terus berupaya menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya imunisasi untuk mencegah Rubella pada masyarakat. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan terus melalukan sosialiasi baik ke sekolah hingga ke lingkungan masyarakat. 

"Jika seorang anak tidak diimunisasi Rubbela, lalu virus tersebut tertular pada ibu hamil maka akan dapat menyebabkan anak yang akan dilahirkan cacat. Baik itu tuli, buta, bocor jantung bahkan gangguan saraf," ujar Iman.

Terakhir Iman kembali mengingatkan agar para pada orang tua untuk mencegah Rubella dengan memberikan imunisasi pada anak, sebab sangat penting. Sebab kalau sudah terjadi maka anak, sangat disayangkan orang tua harus menjaga anaknya seumur hidup.