DPR Aceh Bakal Panggil Sejumlah Pihak Terkait Pembangunan RS Regional

Pembangunan RS Regional Aceh Tengah. Foto: Humas Aceh.
Pembangunan RS Regional Aceh Tengah. Foto: Humas Aceh.

Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, M Rizal Falevi Kirani, mengatakan pihaknya bakal memanggil sejumlah pihak terkait pembangunan Rumah Sakit (RS) regional. Seperti bupati, wali kota, serta Dinas Kesehatan (Dinkes).


"Tujuannya untuk melahirkan sebuah rekomendasi yang disepakati bersama. Sehingga dapat menjadi acuan Pemerintah Aceh dalam menyelesaikan pembangunan RS regional," kata Falevi Kirani kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 8 Maret 2023.  

Menurut Falevi, RS regional ini harus mempunyai skema. Kalau tidak, kata dia, dari mana Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) diambil untuk membangun RS regional.

Sebab, kata Falevi, anggaran yang dihabis untuk pembangunan RS regional di Aceh hampir mencapai Rp 1 triliun. Untuk itu, Felevi berharap dari lima, sedikitnya dua RS regional terselesaikan dan dapat difungsikan.

“Sehingga dapat dirasakan manfaat oleh masyarakat,” sebut dia.

Falevi menjelaskan, upaya pemanggilan pihak terkait karena menyikapi membludaknya pasien di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA). Karena RSUZA merupakan RS rujukan dari daerah. 

Terkait RS Regional Bireuen, Falevi meminta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen harus duduk bersama dan bersinergi untuk menyamakan misi. Sekaligus merumuskan suatu kesepakatan dalam rangka menyusun formula untuk menyelesaikan pembangunan RS Regional Bireuen. 

Falevi mengatakan, Pemkab Bireuen harus segera membebas lahan untuk akses jalan menuju RS Regional Bireuen. "Karena itu, terhadap konstruksi bangunan yang sudah dibangun perlu pemikiran atau solusi,” kata dia. 

Falevi mengatakan, upaya itu dilakukan untuk mengamankan konstruksi yang sudah dibangun. Supaya tidak rusak dengan alami dan mengamankan dari aksi pencurian.

Falevi menyebutkan, hal lain yang dapat pihaknya sampaikan harus ada skema pembiayaan tersendiri untuk menyelesaikan pembangunan RS regional seluruh Aceh, bahwa menyerupai model multiyears.