DPR Aceh Minta Semua Pihak Jaga Keamanan Aceh

Masjid Raya Baiturahman, Aceh. Foto: net
Masjid Raya Baiturahman, Aceh. Foto: net

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Safaruddin, meminta semua pihak yang ada di Aceh untuk saling menjaga keberlanjutan keamanan sejak kesepakatan damai 2005 silam. Peristiwa penembakan Dantim BAIS dan Pos Polisi kejadian yang disayangkan.


"Kita tidak ingin lagi kembali ke masa suram. Cukup sudah kita merasakan konflik yang berkepanjangan, sudah banyak korban yang berjatuhan," kata Safaruddin, dalam keterangan tertulis, Senin, 1 November 2021.

Dia meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku kejahatan, apalagi menggunakan senjata api. Karena kedamaian merupakan harga mati yang harus dijaga dan dirawat.

"Tidak ada tawar menawar dengan perdamaian. Kita semua harus menjaganya sampai kapanpun. Setiap kejahatan dan kriminalitas di Aceh harus ditindak agar kondisi Aceh tetap aman dan nyaman," kata dia.

Safaruddin mengaku prihatin dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Aceh saat ini. Kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah besar.

"Saat ini kita sedang fokus untuk memperbaiki pembangunan Aceh ke arah yang lebih baik. Meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Jangan sampai agenda mulia ini terusik oleh aksi kriminalitas," ungkap Safaruddin.

Di sisi lain, Safaruddin mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum selama ini dalam menjaga kondusifitas Aceh. Sehingga sudah banyak investor yang kembali melirik Aceh.

Karena itu, ia berharap, kondisi aman yang dirasakan selama ini terus terpelihara dan setiap pelaku kejahatan bisa segera diungkap. Supaya roda perekonomian dan pembangunan Aceh terus bergerak dan Aceh bisa keluar dari kukungan kemiskinan.