DPRA akan Panggil Dinkes Aceh Terkait Ambruknya RS Regional Aceh Tengah

Ketua Komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani. Foto: Ist.
Ketua Komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani. Foto: Ist.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh akan memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh untuk meminta keterangan terhadap kronologi pembangunan Rumah Sakit Regional Takengon, Aceh Tengah ambruk. 


"Mungkin dalam waktu dekat kita akan panggil untuk meminta klarifikasi tentang hal tersebut," kata ketua komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 7 November 2022.

Berdasarkan informasi, kata Falevi, bahwa pertama sekali Rumah Sakit Regional tersebut dibangun oleh pihak kabupaten setempat. Namun kalau memamg benar maka dilampirkan pembuktiannya.

Selain itu, kata Falevi, pihaknya juga tidak  mengetahui perusahaan mana yang mengerjakan. Tetapi semua pihak harus dipanggil, apalagi menurut informasi Rumah Sakit regional tersebut sudah lama dibangun.

"Kami saat ini masih mempersiapkan dokumen, sehingga nanti tidak  terburu-buru dan diketahui bagaimana mulai alur prosesnya, dibangun oleh siapa, serta sejak kapan dimulai pembangunan," ujar Falevi.

Sebelumnya sisi bagian depan Rumah Sakit Regional Takengon, Aceh Tengah yang terletak di Blang Bebangka, Kampung Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah membuat warga sekitar kaget.

Kejadian ambruknya bagian teras Instalasi Gawat Darurat (IGD) tersebut, terjadi pada Jum'at, 4 November 2022 lalu. Padahal rencananya Rumah Sakit ini akan difungsikan pada tahun 2024 mendatang.

Rumah Sakit Regional Aceh Tengah merupakan salah satu dari 5 Rumah Sakit Regional di Aceh yang dibangun menggunakan anggaran dana Otonomi Khusus (Otsus). 

Selain di Aceh Tengah, pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh juga membangun Rumah Sakit Regional di  Langsa, Aceh Selatan dan Aceh Barat serta di  Bireuen.

Berdasarkan data yang diperoleh Kantor Berita RMOLAceh dari Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Ahad, 6 November 2022. Rumah Sakit Regional ini dibangun dengan total angggaran mencapai Rp152.923.430.453, yang bersumber dari dana Otsus APBA. 

Anggaran tersebut mulai dikucurkan sejak tahun 2016. Pada tahun 2016 dana yang dikucurkan sebesar Rp15.538.121.000. Selanjutnya pada 2017 dana yang dikucurkan Rp 29.519.389.000, lalu pada tahun 2018 dana yang dikucurkan mencapai Rp40.614.959.000. Kemudian pada tahun 2019 dana yang dikucurkan Rp38.290.115.363.

Demikian halnya pada tahun 2020 dana yang dianggarkan Rp5.454.395.554, tahun 2021 Rp16.005.950.415 dan terakhir 2022 berjumlah Rp7.500.000.121.

Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh Kantor Berita RMOLAceh dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Aceh Tengah, pada 7 Mei 2014,  RS Regional Aceh Tengah kuga mendapat anggaran sebesar Rp8.802.500.000,00 dari APBD Aceh Tengah untuk lanjutan pembangunan yang berumber dari dana Otsus. Dimana pemenang tender kegiatan tersebut Yani PT. Samson Berata Karya yang beralamat di Takengon, Aceh Tengah, dengan nilai penawaran Rp8.056.504.000.

Lebih lanjut berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman LPSE Provinsi Aceh, untuk tahun anggaran 2019 hingga tahun 2022, didapatkan rekanan dan nilai penawaran Pembangunan RS Rujukan Tegionql Aceh Tengah. Dimana pada, 25 April 2019, Pemerintah Aceh melalui Satuan Kerja (Satker) Dinkes Aceh mengucurkan dana sebesar biaya pengawasan Konstruksi dengan pagu sebesar Rp802.000.000,00 untuk biaya pengawasan konstruksi. Paket ini dimenangkan oleh CV Cipta Marga Utama yang beralamat di Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, dengan dengan nilai Rp743.820.000,00.

Lalu pada, 3 Juli 2019, Pemerintah Aceh kembali mengelontorkan dana sebesar Rp37.694.179.362.66 untuk pengerjaan konstruksi. Paket ini dikerjakan oleh PT Pulau Bintan Bestari yang beralamat di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Selanjutnya pada, 8 April 2020, dikucurkan lagi anggaran sebesar Rp5.659.701.151,45 untuk pengerjaan konstruksi. Paket ini dikerjakan oleh PT Sugih Global Mandiri yang beralamat di Jakarta Barat.

Setelah itu pada, 28 Juli 2021, pengerjaan konstruksi pembangunan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah kembali dilanjutkan. Kali ini pengerjaan konstruksi tersebut dikerjakan oleh PT Mita Rezeki yang beralamat di Kuta Alam, Banda Aceh, dengan anggaran Rp15.313.206.000,00.

Kemudian pada, 24 Mei 2021, ada lagi kucuran dana untuk paket berjudul konsultan pengawas gedung tidak sederhana lanjutan pembangunan RS Regional Aceh Tengah. Dana untuk paket ini sebesar Rp692.744.000,00 yang dikerjakan oleh PT Cipta Puga yang beralamat di Banda Aceh.

Terakhir pada, 25 Mei 2022 dilakukan pembangunan lanjutan dengan anggaran Rp6.500.320.934,85. Pekerjaan ini dikerjakan oleh CV. Ridhapo Jaya yang beralamat di Darussalam, Aceh Besar.