Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky meminta pemerintah membuat kurikulum Bahasa Aceh yang nantinya akan digunakan pada setiap tingkatan sekolah di Aceh.
- Rp 15,7 Triliun APBA 2022 Terserap, Angka Kemiskinan di Aceh Belum Menurun
- DPRA Soroti Penurunan Angka Pengangguran di Aceh Tak Mencapai Target
- Sulaiman Pimpin Pansus DPR Aceh Periksa LKPJ Gubernur Aceh 2020
Baca Juga
Hal itu disampaikan Iskandar kepada Sekda Aceh Bustami, dalam rapat paripurna terkait penyampaian rekomendasi LKPJ Gubernur Aceh tahun anggaran 2022.
"Namun yang paling urgent (penting) khusus dibuat oleh kepala pemerintahan yaitu kurikulum berbasis Bahasa Aceh," ujar Iskandar di Gedung DPR Aceh, Jumat, 26 Mei 2023.
Iskandar menyebut, beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) soal penggunaan bahasa dan aksara Aceh pada setiap hari Kamis.
Iskandar menyambut baik Instruksi Gubernur tersebut, sebagai salah satu upaya untuk menghargai bahasa leluhur masyarakat di Tanah Rencong.
Dia mengatakan, pentingnya kurikulum berbasis Bahasa Aceh nantinya bakal dimasukkan ke dalam bahan ajaran di semua tingkatan sekolah di Aceh.
"Dari setiap tingkatan sekolah yang ada di Aceh, baik SD, SMP, dan SMA," jelas Politikus Partai Aceh (PA) ini.
Iskandar menuturkan, hal ini untuk memberikan pemahaman bagi generasi Aceh, agar tidak menghiangkan bahasa leluhurnya dalam beraktivitas sehari-hari.
Dia mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, menyebut bahwa 11 bahasa yang sudah punah di Indonesia. Sedangkan 45 bahasa lagi terancam punah.
"Maka kita berharap Bahasa Aceh ini tidak masuk dalam kategori 11 bahasa yang punah dan 45 yang terancam punah itu," ujarnya.
Ketua Komisi I DPR Aceh ini menambahkan, bahwa kurikulum berbasis Bahasa Aceh ini harus segera dilahirkan agar dapat segera dimanfaatkan oleh generasi Aceh di masa mendatang.
"Semoga Bahasa Aceh ini tetap terlestari dengan baik dan kurikulum Bahasa Aceh ini harus kita buat, karena kita semua punya beban dan tanggungjawab terhadap bangsa Aceh," kata dia.
- DPR Aceh Berharap Pemilu 2024 Berlangsung tanpa Konflik
- Rp 15,7 Triliun APBA 2022 Terserap, Angka Kemiskinan di Aceh Belum Menurun
- DPRA Soroti Penurunan Angka Pengangguran di Aceh Tak Mencapai Target