Dua Sumur Wakaf Ureung Aceh Mengalir di Palestina

Anak-anak di Palestina bergembira melihat air yang dipompa dari sumur wakaf. Foto: ist.
Anak-anak di Palestina bergembira melihat air yang dipompa dari sumur wakaf. Foto: ist.

Dua sumur yang dibangun atas dana wakaf masyarakat Aceh di Palestina rampung. Sumur itu terletak di kota Al-Musaddar yang terletak di Jalur Gaza, dan Al Syayma yang terletak di kota Beit Lahia, Gaza Utara. 


Salah satu pengurus Aksi Cepat Tanggap, Furqan, mengatakan sumur itu rampung dikerjakan pada 22 Maret lalu. Warga disana menyambut dengan suka cita. “Sumur itu lansung kita namakan Sumur Wakaf Ureung Aceh,” kata Furqan kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat, 26 Maret 2021. 

Furqan mengatakan antusiasme masyarakat Aceh dalam membantu Palestina sangat tinggi. Terbukti, sebelumnya sumur tersebut hanya ditargetkan satu, akan tetapi tercapai dua sumur. 

Berbeda dengan sebelumya, pembangunan sumur di Palestina sangat dibutuhkan. Sumur yang ada tercemar lembah beracun dari bom Zionis, kata Furqan. Akibanya, 97 persen air tidak layak dikonsumsi. 

“ACT berinisiatif membangun sumur, karena sumur itu bisa digunakan untuk perkebunan, memasak, konsumsi, dan lainnya sebagainya,” kata Furqan. 

Pembangunan dua sumur itu, kata Furqan, menghabiskan dana sebesar Rp 200 juta lebih dengan kedalaman 40 meter. 

Kota itu dihuni sekitar 14 ribu hingga 15 ribu penduduk, 85 persen masyarakatnya masih dalam keadaan pra-sejahtera. Karena sudah bertahun diblokade Zionis, masyarakat di sana hidup dalam keterbatasan akibat anjloknya perekonomian. 

Furqan mengatakan masyarakat disana tidak mampu membeli air layak untuk dikonsumsi. Selain itu, masyarakat di Beit Lahia harus merasakan kurangnya pasokan listrik, tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, dan runtuhnya sektor perikanan. Sementar warga di kota Almusaddar, umumnya petani zaitun dan sayur musiman peroleh hasil yang rendah.