Tidak akan banyak perubahan dilakukan elite politik dalam berperilaku menuju Pemilu 2024. Utamanya, di tahun 2023 yang menjadi titik puncak saat peserta Pemilihan Umum (Pemilu) mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
- DPR Aceh Minta Semua Pihak Jaga Keamanan Aceh
- PKS akan Umumkan Bacapres Hasil Musyawarah Majelis Syura Siang Ini
- Menjelang Idul Fitri, Kasus Harian Covid-19 Di Lima Provinsi Naik Tajam
Baca Juga
Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini memprediksi, kalangan elite akan tetap membuat kegaduhan yang tidak produktif dan minim gagasan untuk visi kebangsaan ke depan.
"Elite akan tetap gaduh dan tetap minus politik gagasan diskursus, dan sangat elitis," ujar Titi dalam webinar "Ritual Oligarki Menuju 2024", Ahad, 29 Januari 2023.
Begitu juga soal masa kampanye Pemilu yang hanya dipatok 75 hari, menurut Titi, hal ini memang menjadi harapan dari kalangan elite. Walaupun kalangan elite tersebut tetap menginginkan ada ruang sosiasisasi kepada publik sebelum masuk masa kampanye.
"Mereka cenderung menginginkan masa kampanye yang pendek namun di saat yang sama, ingin bersosialisasi di ‘masa tunggu’, guna menghindari akuntabilitas di masa kampanye," ujar Titi seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Senin, 30 Januari 2022.
- Calon Politisi Tanpa Pikiran: Tantangan Politik Indonesia Kontemporer
- Pansel Buka Pendaftaran Calon Anggota Panwaslih Banda Aceh
- Perhitungan Suara Tingkat Kecamatan di Sangatta Utara Ricuh