Etnis Rohingya yang Terdampar di Bireuen Miliki Kartu UNHCR dan Vaksinasi Covid-19

Etnis Rohingya yang Terdampar di Bireuen. Foto: Dokumen Polda Aceh.
Etnis Rohingya yang Terdampar di Bireuen. Foto: Dokumen Polda Aceh.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, mengatakan hasil pemeriksaan terhadap 114 orang imigran Rohingya itu didapati 74 orang merupakan pemegang kartu Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Selain itu, didapati juga 30 orang sudah memiliki kartu vaksinasi virus corona.


"Artinya ada di antara mereka yang sudah pernah mendapat perlindungan serta bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi pencari suaka dan pengungsi yang diberikan organisasi internasional," kata Winardy, Senin, 7 Maret 2022.

Winardy menjelaskan, pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di daratan Aceh, menghabiskan waktu 25 hari berlayar sebelum mendarat di Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

"Para pencari suaka itu berangkat dari Myanmar dan berada di laut selama 25 hari tanpa makanan yang cukup," ujar dia.

Selain itu, seluruh Imigran Rohingya yang terdampar juga wajib mengikuti protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, seperti harus sudah vaksin dan rapid antigen.

Sebelumnya, sebanyak 114 manusia perahu kembali mendarat di Aceh pada Ahad dini hari atau sekitar pukul 03.0 WIB. Dari jumlah 144 orang pengungsi Rohingya tersebut, 58 orang diantaranya laki-laki dewasa, 21 orang perempuan, dan anak-anak 35 orang.

Panglima Laot Bireuen, Badruddin Yunus, mengatakan pengungsi etnis Rohingya kali ini tidak dibantu oleh nelayan. Sudah beberapa hari nelayan tak melaut lantaran cuaca buruk.

"Mereka masuk sendiri ke kawasan pantai Bireuen, hanya sampai di bibir pantai. Ditolong warga karena ditakutkan kapalnya tenggelam," kata Badruddin.