Fadilah Puasa VIII

Ilustrasi: RMOLAceh.
Ilustrasi: RMOLAceh.

FADILAH puasa hari ke delapan adalah Allah memberi pahala seperti pahala amal enam puluh ribu ahli ibadah dan orang enam puluh ribu orang zuhud. 

Ibadah adalah konsekuensi seorang hamba yang diciptakan Allah serta diberikan banyak nikmat (fasilitas). Ibadah itu sebagai bentuk rasa syukur, rasa terima kasih, kepada Pemberi nikmat atas segala nikmat yang diterima. 

Ibadah beraneka ragam, semua hal yang diperintahkan oleh agama masuk dalam kategori ibadah. Pertanyaan sekarang, apakah semua orang yang melakukan ibadah itu mendapatkan pahala?

Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali, mengatakan syarat mendapatkan pahala adalah khusyuknya orang beribadah. Maksud dengan khusyuk yaitu seseorang yang melakukan salat misalnya, maka ia tidak teringat dalam hatinya sesuatu yang selain shalat. 

Jika, di dalam salat, dia teringat kepada yang lain, misalnya teringat mobil, teringat keluarga atau hal hal lain, yang tidak terkait dengan salat, maka ini ibadah itu belum bisa dikatakan khusyuk. 

Salat yang dilakukannya itu tidak akan mendapatkan pahala dari Allah. Sekalipun ini sudah terbebas dari tuntutan wajib dari syariat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan salat tidak khusyuk. Di antaranya dosa yang dia kerjakan. Dosa itu melekat pada hati sebagaimana melekatnya karatan pada sebatang besi. 

Besi yang berkarat, lama kelamaan, kehilangan hilang cahaya. Besi itu perlahan berubah warna menjadi hitam. 

Demikian juga halnya hati manusia yang digerogoti dosa. Maka hati itu menjadi hitam, hilang cahayanya dan jauh dari Allah Taala. 

Dia tidak bisa lagi melihat kebesaran Allah, dia tidak bisa lagi melihat azab Allah. Maka dia tidak takut lagi kepada Allah. Hilangnya rasa takut kepada Allah, itulah penyebab hilangnya khusyuk dalam beribadah.

Berpuasa pada pada hari ini, insyaallah Allah akan memberikan kasih sayangnya dengan menjadikan puasa itu sebagai sebab untuk diberikan pahala. Kekurangan kekurangan yang ada pada ibadah yang lain, semoga Allah tutupi dengan puasa kita hari ini. 

Bahkan pahala puasa yang berikan pada hari sangat luar biasa, sebanding dengan pahala para ahli zuhud. Mereka adalah orang tak merisaukan dunia. Mereka hanya berorientasi pada akhirat. 

Ini akan terjadi bila puasa yang kita lakukan pada hari ini, kita jaga sebaik mungkin, kita jaga lidah kita, telinga, mulut serta anggota badan kita yang lain. Wallahu alam.

| Penulis adalah Pimpinan Pesantren Mishrul Huda Malikussaleh, Banda Aceh.