Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui Bidang Pengembangan Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK) selenggarakan Workshop Audio Visual: Produksi Film, Dokumenter, dan Video di Cempaka Inn Syariah, Sigli, Senin, 4 Juli 2022.
- Kunjungan Wisman Menurun, Disbudpar Aceh: Pembangunan Destinasi Tak Langsung Ada Wujudnya
- Menparekraf Sebut ACF 2023 Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
- Resmi Dibuka oleh Pj Gubernur, ACF 2023 Siap Angkat Budaya Kuliner Aceh
Baca Juga
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui Kabid PUPK, Ismail, menyebutkan, keberadaan medium audio visual seperti film bisa mendorong promosi dan potensi pariwisata. “Pelaksanaan workshop ini bertujuan mendorong promosi wisata dan kebudayaan Aceh di masa yang akan datang,” sebut Ismail.
Film sebagai produk kebudayaan dan juga sebagai karya seni, merupakan hasil dari proses kreatif berbagai unsur diantaranya seni musik, seni rupa, seni suara, teater serta teknologi dengan kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasinya.
Perkembangan film, kata Ismail, bukan hanya sebatas ruang pengaplikasian bakat dan kreativitas, tetapi film juga mampu menceritakan kisah-kisah yang lebih kompleks tentang kondisi psikologis manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Workshop yang berlangsung hingga 6 Juli ini diikuti 30 peserta seperti perwakilan duta wisata, konten kreator Pidie dan sekitarnya yang bekerjasama dengan Yayasan Aceh Dokumenter dan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh.
Dalam workshop tersebut turut juga diisi oleh para pelaku film yang memiliki pengalaman 10 tahun di dunia perfilman, seperti Taufan Agustian, Jamaluddin Phonna, Azhari, dan Faisal Ilyas.
- Kunjungan Wisman Menurun, Disbudpar Aceh: Pembangunan Destinasi Tak Langsung Ada Wujudnya
- Menparekraf Sebut ACF 2023 Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
- Resmi Dibuka oleh Pj Gubernur, ACF 2023 Siap Angkat Budaya Kuliner Aceh