Gelar UKT, Taekwondo Aceh Incar Prestasi pada PON 2024

Peserta UKT Taekwondo Aceh. Foto: Muhammad Fahmi.
Peserta UKT Taekwondo Aceh. Foto: Muhammad Fahmi.

Sebanyak 52 peserta atlet Taekwondo seluruh Aceh mengikuti ujian kenaikan tingkat dan Kukkiwon VI. Kenaikan tingkat ini diklaim sebagai salah satu cara meningkatkan prestasi atlet taekwondo Aceh pada PON 2024. 


“Kami mendorong agar para atlet terus mengasah pengetahuan dan keterampilan mereka. Kami berharap mereka berkompetensi tinggi dalam bidang ini,” kata Teuku Syahrial, Pengurus Bidang Pembinaan dan Prestasi Taekwondo Aceh, Sabtu, 15 Januari 2022. 

Saat ini, kata Syahrial, Jawa Barat masih menjadi kiblat taekwondo di Indonesia. Syahrial mengaku banyak menduplikasi manajemen, teknik apapun dari atlet taekwondo Jawa Barat. 

Dari atlet taekwondo di Jawa Barat, kata Syarial, Aceh mendapatkan banyak masukan. Mereka, kata Syahrial, tidak pernah menahan-nahan pengetahuan selama atlet Aceh mau bertanya. 

Penguji Nasional Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Hari Kuswahyudi, mengatakan uji kompetensi ini merupakan tolak ukur kemajuan taekwondo di suatu daerah. Tolak ukur lain, kata Hari, adalah sisi administrasi dan keberlanjutan ujian yang digelar pengurus provinsi.

"Kalau setahun bisa dua kali ujian UKT, itu sudah bagus. Bahkan sekali setahun sudah bagus. Artinya kontinuitas itu tetap dijaga," kata Hari.

Hari juga berharap proses administrasi yang dilakukan oleh pengurus provinsi dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, sesuai aturan organisasi. Proses administrasi yang terlalu lama sangat merugikan atlet taekwondo. 

Selama proses UKT, kata Heri, mereka memperhatikan semangat, kuda-kuda dan teknik pukulan dan tendangan. Jika tidak memenuhi standar, maka pengurus provinsi bertugas untuk meningkatkan kemampuan tersebut. 

karena itu Hari meminta pengurus provinsi menggelar program latihan yang tepat. Kemampuan pelatih di setiap unit di Aceh harus ditingkatkan agar atlet-atlet muda bermunculan. 

Hari mengatakan atlet taekwondo Aceh harus menargetkan emas di setiap kompetisi yang diikuti sebagai motivasi bagi pengurus, pelatih, dan atlet. Bagi seorang atlet, rekor adalah motivasi. 

"Kita harus memecahkan rekor. Aceh harus mendapatkan emas, itu yang paling utama," kata Hari.